Bukan Tumbuh Jakun, Dokter Mesty Ariotedjo Ungkap Tanda Pubertas Pertama Laki-Laki

Bukan Tumbuh Jakun, Dokter Mesty Ariotedjo Ungkap Tanda Pubertas Pertama Laki-Laki

Gaya Hidup | inews | Rabu, 13 November 2024 - 09:05
share

JAKARTA, iNews.id - Dokter Spesialis Anak dr Mesty Ariotedjo, Sp.A, viral di media sosial setelah mengungkap informasi yang mengejutkan netizen soal tanda pubertas pertama laki-laki. 

Jika selama ini Anda beranggapan tanda pubertas pertama laki-laki adalah tumbuhnya jakun, ternyata itu informasi yang keliru menurut pandangan medis. 

Bahkan, Dokter Mesty Ariotedjo mengatakan kalau tanda pubertas pertama laki-laki juga bukan mimpi basah atau suara yang lebih berat. Lantas apa jawabannya? 

Pembahasan mengenai tanda pubertas pertama laki-laki ini disampaikan Dokter Mesty di salah satu acara. Di momen itu, dia mengajukan pertanyaan ke audiens yang hadir dan kebanyakan dari mereka keliru memahami tanda pubertas pertama laki-laki ini. 

"Bukan, jakun bukan tanda pubertas. Suara juga bukan tanda pubertas yang diukur. Soal mimpi basah, itu sudah yang terakhir (jadi bukan tanda pubertas pertama laki-laki)," kata dr Mesty Ariotedjo di konten edukasinya di X @mestyariotedjo yang kini sudah ditonton 1,9 juta kali, dikutip Rabu (13/11/2024). 

Dokter Mesty mengatakan bahwa tanda pubertas pertama laki-laki adalah pertumbuhan buah zakar atau testis. 

"Jadi, pada laki-laki yang belum pubertas, testisnya seukuran kira-kira kacang merah, tapi kalau si anak mulai pubertas, buah zakar kira-kira seukuran buah anggur," ungkap kakak kandung Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo itu. 

Lalu, bagaimana dengan tanda pubertas pertama perempuan, apakah haid adalah jawabannya? 

Menurut dr Mesty, haid bukanlah tanda pubertas pertama perempuan. Jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini adalah tumbuhnya payudara. 

"Haid itu tanda (pubertas) terakhir, tanda pertama pubertas perempuan adalah tumbuhnya payudara," terangnya. 

Dia menyarankan kepada para orangtua agar memantau anak mereka yang sudah menunjukkan tanda pubertas hingga si anak memasuki fase remaja. "Jangan sampai enggak (dipantau)," sarannya. 

Kenapa memantau transisi dari anak ke remaja penting, kata dr Mesty, banyak kasus si anak pubertasnya kecepetan. Ini yang membuat si anak bertubuh pendek.

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mencegah anak pubertasnya kecepetan? Dokter Mesty menyarankan, "Salah satunya jangan sampai si anak overweight dan obesitas." 

So, itu dia pembahasan mengenai tanda pubertas pertama laki-laki dan perempuan yang kerap keliru di masyarakat. Semoga informasi ini bermanfaat. 

Topik Menarik