Diabetes Bisa Dicegah dengan Rutin Konsumsi Nasi Jagung, Ini Faktanya
JAKARTA, iNews.id - Diabetes bisa dicegah dengan rutin mengonsumsi nasi jagung, benarkah demikian? Cek fakta di sini.
Diabetes adalah penyakit yang angka penderitanya setiap tahun terus bertambah. Karena itu, banyak orang mulai mengubah gaya hidupnya, salah satunya mengganti nasi putih dengan nasi jagung atau nasi singkong.
Bagi sebagian orang, nasi jagung atau nasi singkong dipercaya dapat mencegah diabetes. Alasannya adalah karena indeks glikemik dari nasi jagung atau singkong lebih rendah ketimbang nasi putih. Benarkah anggapan itu?
Fakta tentang Nasi Jagung atau Nasi Singkong
Sebelum menjawab hal itu, perlu dipahami dulu apa sebetulnya indeks glikemik yang kerap dijadikan patokan pola diet harian dalam upaya mencegah diabetes.
Indeks glikemik adalah indikator yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat memicu kenaikan kadar gula di dalam darah.
Tinggi-rendahnya angka indeks glikemik terbagi menjadi tiga golongan; untuk angka di bawah 55 artinya makanan memiliki indeks glikemik rendah, 56-69 artinya indeks glikemik sedang, dan di atas 70 berarti indeks glikemik tinggi.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Mulianah Daya, Sp.GK menjelaskan indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Nah, soal nasi jagung atau nasi singkong, menurut dr Mul, keduanya memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih.
"Makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung dicerna lebih lambat oleh tubuh dan melepaskan energi secara bertahap," kata dr Mul dalam acara Medical Knowledge Update seputar Diabetes Melitus bersama Dailymeal di RS Mentari, Tangerang, baru-baru ini.
Dokter Mul menambahkan, manfaat mengonsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik rendah dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang sangat penting dalam mencegah lonjakan gula darah yang tidak diinginkan terutama bagi mereka yang sedang menjalani diet sehat atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes.
"Nasi jagung atau nasi singkong cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih atau nasi merah. Ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih aman bagi penderita diabetes," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mentari Tangerang dr Sulistiowaty Ohnio, Sp.PD, mengadopsi pola makan indeks glikemik rendah dapat menjadi pilihan untuk kesehatan jangka panjang.
Hal itu karena manfaatnya dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, mendukung manajemen berat badan, serta mengurangi risiko penyakit kronis, hingga komplikasi pada penderita diabetes.
"Kontrol glikemik atau pengendalian kadar gula darah melalui pola makan merupakan kunci utama untuk mencegah komplikasi serius pada penderita diabetes," ungkap dr Sulistiowaty.