Mengenal Wine Lokal Asli Indonesia, 100 Persen Ditanam dan Diolah di Bali!

Mengenal Wine Lokal Asli Indonesia, 100 Persen Ditanam dan Diolah di Bali!

Gaya Hidup | okezone | Senin, 26 Agustus 2024 - 19:30
share

MENDENGAR kata minuman wine, masyarakat awam di Indonesia mungkin belum terlalu familiar dengan jenama wine lokal. Sebab, imej yang lebih familiar pastinya berbagai jenama wine produksi luar negeri.

Padahal tahukah Anda, ternyata Indonesia punya wine asli lokal yang bibit buah anggurnya ditanam oleh para petani Bali di perkebunan anggur serta diolah langsung di Indonesia. Contohnya, Hatten Wines, kilang anggur pertama dan tertua di Bali. Siapa sangka, jenama satu ini bahkan sudah ada sejak 1994 loh!

Tiga dekade berada di industri anggur, menariknya jenama satu ini  mengembangkan tradisi pembuatan anggur yang unik yakni dengan cara tradisional dan juga modern, dengan memanfaatkan varietas anggur internasional dan warisan yang tumbuh di kebun anggur pulau Bali yang khas.

Dari awal yang sederhana dengan satu produk anggur rosé yang dibuat dari varietas anggur asli Bali, Alphonse Lavallée, kilang anggur ini telah berkembang pesat. Saat ini, Hatten memproduksi minuman wine lewat 60 hektar kebun anggur di Singaraja, Bali, untuk mencakup Hatten Wines, TWO Islands dan TWO Islands Reserve, serta Dragonfly Wines yang  kolektif menawarkan 30 varian anggur.

Foto: Okezone/Pradita

"Kebun anggur kami, yang terletak di antara desa Seririt dan Sanggalangit di pantai utara Bali yang indah, adalah jantung dari penelitian dan pengembangan vitikultur kami yang luas," kata Ida Bagus Rai Budarsa, Pendiri & CEO Hatten Wines, kala ditemui Okezone dalam gelaran 30th Anniversary Hatten Wines, di Sanur, Bali, baru-baru ini.

 

"Di vineyard,  kami membudidayakan berbagai varietas anggur, mulai dari Muscat St. Vallier khas Bali hingga varietas internasional seperti Syrah, Chenin Blanc, dan beberapa lainnya, bekerja sama dengan petani lokal. Wujud dedikasi yang mendefinisikan komitmen kami tentang keunggulan dalam pembuatan wine,” imbuhnya.

Foto: Okezone/Pradita

Meski bisa dibilang pemain senior dan sudah survived hingga puluhan tahun, Rai tak menampik, ia merasa imej akan minuman wine lokal masih menjadi PR besar.

“Kalau soal tantangan terbesarnya, sepertinya di image ya. Imej akan wine lokal yang belum terlalu dipandang. Padahal orang asing, apalagi di Bali sini suka, lalu hotel-hotel bintang 5 juga pakai. Masyarakat kita belum terlalu teredukasi, masih kurang sosialisasi kalau kualitas wine lokal itu bagus,” pungkas Rai.

Topik Menarik