Teks Khutbah Jumat Paling Bagus tentang 4 Keutamaan Bulan Dzulqa'dah

Teks Khutbah Jumat Paling Bagus tentang 4 Keutamaan Bulan Dzulqa'dah

Gaya Hidup | inews | Kamis, 9 Mei 2024 - 21:42
share

JAKARTA, iNews.id - Teks Khutbah Jumat paling bagus kali ini mengangkat tema tentang 4 keutamaan Bulan Dzulqa'dah yang bisa dijadikan referensi bagi khatib dalam pelaksanaan shalat Jumat. Saat ini, umat Islam sudah memasuki Bulan Dzulqa'dah 1445 H yang jatuh bertepatan Jumat, 10 Mei 2024. Dzulqa'dah merupakan bulan ke-11 dalam kalender Hijriah.

Bulan Dzulqa'dah merupakan satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT selain Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Ada banyak amalan ibadah di Bulan Dzulqa'dah yang pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Berikut teks khutbah Jumat paling bagus tentang 4 keutamaan Bulan Dzulqa'dah dilansir dari laman nu.ponorogo

Teks Khutbah Jumat Paling Bagus tentang 4 Keutamaan Bulan Dzulqa'dah

. . . .

, .
: , .

Maasyirol muslimin, hafidzo kumulloh

Marilah kita senatiasa meningkatkan taqwa kepada Allah swt. dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjahui larangan-larangan-Nya. Saat ini kita telah memasuki bulan Dzulqadah, bulan pertama dari empat bulan haram. Bulan Dzulqadah adalah bulan ke-11 dalam kalender Islam.

Orang jawa juga menyebut bulan ini Dzulqodah, Dzulqaidah, Dzulkadah dan Dulkangidah. Bulan ini dikenal pula dengan nama bulan Selo, Apit atau Hapit.

Menurut masyarakat Jawa, Apit berarti terjepit. Hal ini karena bulan ini terletak di antara dua hari raya besar yaitu, Idul Fitri (Syawal) dan Idul Adha (Dzulhijah). Juga disebut Selo karena bulan ini jeda dari dua hari raya besar tersebut.

Secara bahasa, Dzul Qodah terdiri dari dua kata: Dzul yang bermakna shohib artinya sesuatu yang memiliki dan Al-Qodah yang artinya tempat yang diduduki. Bulan ini disebut Dzul Qodah karena pada bulan ini, kebiasaan masyarakat Arab duduk (tidak bepergian) di daerahnya dan tidak melakukan perjalanan atau peperangan. Secara bahasa, Dzul Qodah juga berarti penguasa gencatan senjata karena pada saat itu bangsa Arab dilarang melakukan peperangan.

Bulan ini memiliki nama lain. Diantaranya, orang jahiliyah menyebut bulan ini dengan waranah. Ada juga orang arab yang menyebut bulan ini dengan nama: Al Hawa. (Al-Mujam Al-Wasith)

Maasyirol muslimin, hadaniyallahu waiyyakum

Hingga zaman now seperti sekarang ini, masih beredar kepercayaan bulan Dzulqadah sebagai bulan sial atau bulan tidak baik untuk menikah dan sebagainya. Justru, dalam Islam, bulan Dzulqadah termasuk salah satu dari empat bulan haram, yaitu bulan yang dimuliakan atau disucikan Allah SWT selain Muharram, Dzulhijjah, dan bulan Rajab.

Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya (terdapat) empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerngi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa. (Q.S. At-Taubah:36)

Bulan haram ialah bulan yang dijadikan oleh Allah sebagai bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Bulan Dzulqadah termasuk bulan haram ditegaskan dalam hadits shahih berikut ini:

Lanjutan Khutbah I

Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qodah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Syaban. (HR. Bukhari 3197 & Muslim 4477)

Maasyirol muslimin, hafidzo kumulloh

Di antara keutamaan bulan Dzulqadah adalah sebagai berikut:

1. Bulan Dzulqadah termasuk bulan haram.

Bulan haram atau disebut juga bulan yang disucikan, sebagaimana yang jabarkan At-Thabari dalam kitab tafsirnya, ialah bulan yang dijadikan oleh Allah sebagai bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Di mana di dalamnya amalan-amalan yang baik akan dilipatgandakan pahalanya sedangkan amalan-amalan yang buruk akan dilipatgandakan dosanya.

Adapun Ibnu Katsir menjabarkan ayat di atas, bahwa bulan yang disucikan itu ada empat, yakni Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dzulqadah mempunyai keistimewaan karena di dalamnya Allah melarang manusia untuk berperang. Di dalam Dzulhijjah manusia mempersiapkan diri untuk melaksanakan manasik haji. Pada bulan Muharram mereka kembali ke negeri mereka masing-masing. Sedangkan pada bulan Rajab, orang-orang dari berbagai pelosok negeri yang datang ke Baitullah kembali ke negeri mereka dalam keadaan aman.

Bulan Dzulqadah juga merupakan salah satu dari bulan-bulan haji (asyhrul hajj) yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Taala dalam firman-Nya:

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang telah diketahui (QS. al-Baqarah: 197)

Dalam Tafsir Ibni Katsir dikemukakan bahwa asyhur malumaat (bulan-bulan yang telah diketahui) merupakan bulan yang tidak sah ihram untuk menunaikan haji kecuali pada bulan-bulan ini. Dan ini pendapat yang benar (shahih).

2. Bulan Umrah dan Haji

Pada bulan Dzulqadah ini, Rasulullah saw. menunaikan ibadah umrah hingga empat kali, dan ini termasuk umrah beliau yang diiringi ibadah haji. Meskipun ketika itu beliau berihram pada bulan Dzulqadah dan menunaikan umrah tersebut di bulan Dzulhijjah bersamaan dengan haji. (Lathaa-iful Maaarif)

3. Nabi Musa Berbicara dengan Allah

Di bulan Dzulqadah ini, Allah swt. berjanji kepada Nabi Musa as. untuk berbicara dengannya selama tiga puluh malam di bulan Dzulqadah, ditambah sepuluh malam di awal bulan Dzul Hijjah berdasarkan pendapat mayoritas para ahli tafsir. (Tafsir Ibni Katsir)

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala:

Dan telah Kami janjikan kepada Musa (untuk memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi) (QS. al-Araaf: 142).
4. Dilarang Berperang

Bulan Dzulqadah juga diagungkan karena dalam bulan tersebut Allah melarang manusia untuk berperang. Hal ini senada dengan makna secara harfiyah dari Dzulqadah yaitu penguasa genjatan senjata.

Maasyirol muslimin, hafidzo kumulloh

Alhasil, bulan Dzulqadah adalah bulan pertama dari empat bulan haram, yaitu bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Seluruh amal kita dilipat gandakan pahala maupun dosanya oleh Allah di bulan ini. Oleh karena itu, mari perbanyak amal shalih dan hindari sekuat tenaga maksiat kepada Allah.

. . .

Demikian teks khutbah jumat di Bulan Dzulqa'dah tentang memperbanyak amal saleh di salah satu bulan haram karena pahalanya akan dilipatgandakan.

Wallahu A'lam

Topik Menarik