Fakta-Fakta Menarik Pesa`an, Baju Adat Madura yang Dikenakan Mahfud MD
CALON Wakil Presiden (Cawapres), Prof. Mahfud MD, merupakan putra kelahiran Pulau Madura asli. Pulau Madura memiliki berbagai kekayaan adat, termasuk juga baju adat yang menjadi ciri khas, yakni Pesaan.
Momen ini terjadi pada perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia, di 2020. Potret perayaan itu bahkan dia abadikan ke akun platform X (dulunya Twitter) miliknya. Baju adat khas Madura ini biasa dikenakan pada dalam acara-acara penting, namun dulunya orang Madura mengenakan pesaan sebagai busana sehari-hari.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pesaan, ini bahasannya.
Serba Longgar
Ukuran pesaan serba longgar dan tidak pas di badan. Ukuran pinggang dan pipa celananya lebar, mirip seperti sarung jika dibentangkan. Panjangnya pun sampai menyentuh mata kaki.
Yang menjadi ciri khas dari celana gomboran ada pada kelimannya yang memiliki lebar kurang lebih 15 cm. Bentuk celana tersebut seperti celana panjang biasa tetapi tidak memakai kolor. Untuk pelengkap pada bagian kepala ada odheng santapan atau odheng tapoghan. Ikat kepala tersebut berbahan kain batik biasa.
Kemudian di bagian pinggang ada ikat pinggang dan sarong bahan. Ikat pinggang terbuat dari kulit sapi, warnanya cokelat atau hitam dan motifnya polos. DI bagian depannya terdapat kantung untuk menyimpan uang.
Cara Pakai Pesaan
Cara pemakaiannya adalah dimulai dengan memakai celana gomboran. Setelah kedua kaki masuk ke celana, bagian atas celana dilipat ke kiri dan ke kanan, setelah itu dilipat ke arah perut dan digulung dari atas persis seperti memakai sarung, sampai panjang celana menjadi 3/4. Lalu bisa memakai ikat pinggang sebagai penguat celana.
Kemudian untuk bagian atas, awali dengan memakai kaus corak merah putih terlebih dahulu. Setelah itu baru kenakan baju pesa\'an. Kemudian lengkapi penampilan dengan mengenakan odheng santapan atau odheng tapoghan di kepala.
Pakaian adat Pulau Madura ini sangat praktis bila dilihat dari bentuknya yang serba sederhana, bebas dan mudah dikenakan. Selain praktis, baju ini juga memiliki nilai estetis.
Apabila dilihat dari kombinasi warnanya, warna merah-putih pada kausnya kontras dengan warna baju pesa\'an yang serba hitam. Baju adat ini merupakan cerminan dari nilai budaya lokal Madura.







