5 Fakta Menarik Kobra Jawa, Ular Mematikan yang Bisa Menyembur Racun hingga 1 Meter
KOBRA Jawa (Naja sputatrix) merupakan salah satu ular berbisa tinggi dari keluarga elapid. Ular endemik Pulau Jawa dan Nusa Tenggara ini diperkirakan dapat hidup 20 tahun. Kobra jawa termasuk terestrial atau hidup di atas tanah dan bersifat nokturnal alias aktif mencari mangsa di malam hari.
Kobra jawa sangat mematikan. Jika terancam, ular ini bisa menyemburkan racun ke arah pengganggunya sejauh 1 meter dan mampu membunuh mangsa dalam 10-15 menit.
Melansir dari The Guide Snake , Selasa (31/10/2023), kobra jawa pertama kali dideskripsikan oleh ahli herpetologi Jerman, Friedrich Boie pada 1972. Nama genus naja berasal dari bahasa Sansekerta Latin ng yang berarti ular.
Sedangkan nama spesies \'sputatrix\' berasal dari bahasa Latin sputator, yang berarti meludah.
Berikut fakta-fakta ular kobra jawa :
Warna dan Fisik
Kobra Jawa berwarna hitam kecoklatan dengan panjang rata-rata 1-2 meter dan berat sekitar 1,8 kilogram. Ular ini memiliki kepala berbentuk oval dengan tulang rusuk leher panjang yang melebar membentuk tudung saat terancam. Matanya berukuran sedang dengan pupil bulat.
Kobra Jawa juga memiliki bentuk taring proteroglypha (bertaring depan) yang berukuran kecil dengan ujung yang pendek. Taring ini digunakan untuk menyuntikkan bisa ke dalam pembuluh darah lawannya.
![](https://img.okezone.com/okz/300/content/2023/04/22/406/2802607/benarkah-ular-kobra-tak-boleh-dibunuh-simak-penjelasannya-OuEb0cg2gM.jpg)
Racun
Kobra Jawa merupakan spesies yang sangat defensif, sehingga mudah mengeluarkan racun ketika merasa terancam. Bahkan ular ini juga mampu menyemburkan racun sejauh 1 meter
Racun ular ini memiliki aktivitas antikoagulan vitro yang jauh lebih kuat dibandingkan ular kobra lainnya.
Racun tersebut memiliki nilai LD50 0,9 mg/kg, dengan komponen penting berupa enzim dan protein dengan berat molekul tinggi, enzim fosfolipase A2, kardiotoksin polipeptida, dan neurotoksin pascasinaps.
Makanan
Makanan utama ular ini adalah mamalia kecil seperti tikus, tetapi ular ini juga mengkonsumsi katak, kadal, dan ular.
Menurut penelitian Herpetologi Shine Boeadi tahun 1898, 80 spesimen kobra Jawa dari Pulau Jawa dianomi dan diukur, sehingga menghasilkan temuan bahwa ular ini kebanyakan memangsa mamalia.