5 Keunikan Pakaian Adat Suku Dayak, Punya Beragam Warna Kaya Makna

5 Keunikan Pakaian Adat Suku Dayak, Punya Beragam Warna Kaya Makna

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 28 September 2023 - 17:12
share

SETIDAKNYA terdapat 5 hal unik dari pakaian adat Suku Dayak yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.

Pakaian Suku Dayak terkenal karena memiliki banyak keunikan. Baju adat kini kembali naik daun berkat kebijakan penggunaan baju tradisional di kalangan pejabat pemerintah saat peringatan hari besar.

Beberapa pejabat seperti Puan Maharani dan Sri Mulyani pernah menggunakan baju adat Suku Dayak. Ketua DPR Puan Maharani menghadiri acara Sidang Tahunan MPR dengan menggunakan pakaian adat Dayak, Kalimantan Barat pada Agustus 2023 lalu.

Kala itu, Puan memilih pakaian adat Dayak dengan motif Ruit Besai berwarna merah marun. Kain tersebut didatangkan langsung dari Kalimantan Barat, tepatnya dari Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.

Pakaian adat sejatinya merupakan representasi berwujud bahan dari sebuah kebudayaan. Baju adat memiliki nilai penting sebagai simbol keberhasilan masyarakat dalam peradaban tertentu.

Puan Pakai Baju Adat Dayak

(Foto: IG/@puanmaharaniri)

Dengan menggunakan pakaian adat, masyarakat bisa kembali membaca dan mengambil nilai positif yang terkandung dalam budaya tersebut.

Pakaian adat Suku Dayak memiliki sisi unik tersendiri, mulai dari karakteristik, nama, hingga sejarahnya. Nah, berikut MNC Portal rangkumkan 5 hal unik dari pakaian adat Suku Dayak, Kalimantan;

1. Berbahan tanaman

Suku Dayak di masa lalu hanya mengenal dua jenis pakaian, yang dinamakan king baba untuk laki-laki dan king bibinge untuk perempuan. Penamaan tersebut sesuai dengan bahasa Dayak, king yang berarti pakaian.

Pakaian tersebut sangat unik karena terbuat dari bahan kulit kayu. Kemudian kulit tersebut diolah sedemikian rupa menjadi lunak dan jadi menyerupai kain. Kulit kayu yang sudah mendapatkan proses tersebut disebut dengan kapuo atau ampuro.

2. Pakaian berbahan kain

Dengan perkembangan zaman masyarakat Suku Dayak mulai mengenal kain. Dampaknya pakaian mereka pun semakin berkembang dan bervariasi.

Namun, pakaian adat yang digunakan sebagian besar dibuat sendiri. Biasanya anggota Suku Dayak akan membuat sendiri ataupun oleh anggota keluarga yang ahli membuat pakaian.

Terdapat beberapa pakaian Suku Dayak yang berbahan kain, seperti bulang manik dan king manik, bulang buri\' dan king buri\', king tatak, king kabo\', king tompang, indulu manik, dan bulang kuurung.

Baju Adat Dayak Wanita Bidayuh Jagoi

(Foto: IG/@giofani_e)

3. Makna pilihan warna

Pakaian adat Suku Dayak terdiri dari berbagai perpaduan warna. Tidak hanya itu, pakaian mereka juga dihiasi dengan berbagai bentuk hiasan dengan makna yang mendalam.

Warna-warna yang kerap digunakan diantaranya merah yang berarti kekompakan dalam keberanian membela kebenaran. Sementara putih berarti kesucian dan kemurnian, kuning adalah keagungan, kejayaan, kemegahan, dan kehormatan. Warna hitam berarti kedewasaan dan lambang berkabung. Lalu hijau identik dengan kesuburan dan kemakmuran.

Dalam hal hiasan terdapat juga berbagai makna di setiap bentuknya. Seperti bentuk orang atau mantuari atau kehidupan manusia di dunia, lalu bentuk binatang, bentuk tumbuhan, serta bintang, bulan dan matahari yang menunjukkan kehidupan alam gaib.

4. Ragam aksesoris

Pakaian Suku Dayak dilengkapi pula dengan perhiasan atau aksesoris yang khas. Beberapa hiasan ada yang khusus untuk perempuan, laki-laki, maupun keduanya.

Di antaranya adalah simbolong (sanggul), tajuk bulu tantawan dan tajuk bulu arue (hiasan kepala), poosang (hiasan telinga), kalong atau manik pirak (kalung), kalong manik kalabe (kalung khusus untuk perempuan muda), kalong manik lawang (bisa dikenakan laki-laki atau perempuan), tangkalai\' atau sumpae (hiasan lengan), serta isi amas atau gigi emas.

Baju Adat Dayak Ngaju untuk Wanita

(Foto: Pegipegi)

5. Pakaian Melayu Sambas

Pakaian adat di Kalimantan Barat juga memiliki kesamaan dengan pakaian adat khas suku Melayu di Nusantara. Pakaian warga Sambas biasanya berlengan panjang dengan kain songket khas Kalimantan Barat.

Bagi para laki-laki menggunakan kopiah berwarna hitam. Sedangkan untuk perempuan, bajunya panjang dengan bawahan kain tenunan. Tidak hanya kaya akan filosofi, pakaian serta perhiasan-perhiasan tersebut juga indah dan estetis.

Topik Menarik