Yuk, Intip 6 Daftar Presiden Ukraina yang Telah Memimpin Sejak 1991 hingga Saat Ini
KYIV Negara Ukraina saat ini dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky , sekaligus presiden keenam sejak terpilihnya presiden pertama pada tahun 1991. Zelensky terpilih pada pemilu 2019, mengalahkan Petro Poroshenko yang menjabat sebagai Presiden Ukraina periode 2014-2019.
Untuk menjadi kepala negara, Presiden Ukraina dipilih oleh warga negaranya. Masa jabatannya berlangsung selama lima tahun, dengan batasan dua kali masa jabatan berturut-turut (apabila dipilih lagi). Kantor kepresidenannya sudah didirikan sejak Agustus 1991, setelah proklamasi kemerdekaan Ukraina dari Uni Soviet (Rusia).
Sejak saat itu, sudah ada 6 presiden yang telah memimpin Ukraina. Berikut enam presiden Ukraina yang telah menjabat dari tahun 1991 hingga saat ini.
1.Leonid Kravchuk (5 Desember 1991 19 Juli 1994)
Kravchuk dipilih menjadi presiden pertama Ukraina setelah negara tersebut resmi merdeka pada tahun 1991. Sebelum menjabat sebagai pemimpin negara, Kravchuk merupakan Ketua Soviet Tertinggi Republik Sosialis Soviet Ukraina (USSR) saat menjadi anggota Partai Komunis. Ia kemudian mengundurkan diri sebagai presiden pada Juli 1994, karena terjadinya konflik antara presiden dan perdana menteri.
2.Leonid Danylovych Kuchma (19 Juli 1994 23 Januari 2005)
Dikutip World Atlas, setelah presiden pertama mengundurkan diri, Kuchma akhirnya menjabat sebagai presiden setelah masyarakat mengadakan pemilihan umum lebih awal. Ia juga menjadi presiden dengan masa jabatan terlama yakni sebelas tahun.
Pada awal kepemimpinannya, Ukraina sedang menghadapi krisis ekonomi dan korupsi. Untuk mengatasinya, Kuchma berupaya mengurangi subsidi pemerintah, memprivatisasi industri dan pertanian milik pemerintah, menurunkan pajak, dan mereformasi peraturan perbankan.
Pada tahun 2000, ia berhasil menangani krisis ekonomi yang terjadi di negaranya. Kuchma juga menjadi tokoh yang berperan dalam peningkatan hubungan dengan Rusia selama masa kepresidenannya.
3. Viktor Andriyovych Yushchenko (23 Januari 2005 25 Februari 2010)
Selama menjabat sebagai presiden, Yushchenko dengan cepat menghadapi kesulitan. Pada Mei 2005 ia berhasil menghadapi krisis bahan bakar dan mengganti seluruh kabinetnya pada September 2005, karena dianggap tidak kompeten.
Pada pemilihan parlemen 2006, partai Yushchenko meraih posisi ketiga. Ia terpaksa menyetujui pencalonan Yanukovych sebagai perdana menteri, yang berasal dari partai lawan. Dari sini lah awal mula perebutan kekuasaan antara Yushchenko dan Yanukovych terjadi.
Perebutan kekuasaan antara keduanya meningkat pada awal 2007, ketika parlemen mengesahkan undang-undang yang secara serius membatasi kekuasaan Yushchenko. Secara khusus, undang-undang baru ini mengakhiri hak presiden untuk menolak pilihan perdana menteri yang diajukan oleh parlemen.
4. Viktor Yanukovych (25 Februari 2010 22 Februari 2014)
Yanukovych menunjukkan keberpihakannya pada Rusia setelah menjabat sebagai presiden. Ia membuat kesepakatan dengan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev untuk memperpanjang sewa Pangkalan Armada Laut Hitam Rusia hingga tahun 2042.
Pada masa pemerintahannya, ia menarik diri dari penandatanganan perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa di mana memicu perselisihan di antara para pemimpin Uni Eropa. Tak hanya itu, hal tersebut juga memicu gelombang protes di Kyiv.
Pada Februari 2014, gelombang protes tersebut menyebar hingga ke penjuru Ukraina dan menyebabkan 70 orang tewas dalam bentrokan dengan polisi dan pasukan keamanan. Hal ini menyebabkan runtuhnya pemerintahan Yanukovych.
5. Petro Poroshenko (7 Juni 2014 20 Mei 2019)
Petro Poroshenko menjabat sebagai presiden pada bulan Juni 2014 setelah terpilih pada 7 Juni 2014. Di tahun yang sama ketika ia menjadi pemimpin negara, ia telah meluncurkan rencana perdamaian untuk Ukraina Timur, wilayah yang menginginkan otonomi di bawah gerakan pro-Rusia.
Ia juga bertanggung jawab untuk mengubah konstitusi dengan mengusulkan perubahan pembagian administratif yang mencakup wilayah, distrik, dan komunitas. Amandemen ini juga mendesentralisasi kekuasaan pemerintah dan memberikan hak kepada pemerintah lokal untuk membuat anggaran mereka sendiri berdasarkan pendapatan pajak mereka.
6. Volodymyr Zelensky (20 Mei 2019 sekarang)
Zelensky merupakan aktor sekaligus komedian Ukraina sebelum ia terpilih menjadi presiden Ukraina hingga sekarang. Meskipun ia adalah seorang pemula dalam dunia politik, platform anti-korupsi Zelensky membuatnya mendapatkan dukungan luas.
Ia memenangkan lebih dari 30 persen suara dalam putaran pertama pemilihan presiden pada 31 Maret 2019. Kemudian, ia menang telak pada putaran kedua melawan Petro Poroshenko. Kepemimpinan Presiden Zelensky selama invasi Rusia ke Ukraina membuatnya mendapat pujian global.







