Apakah Mata Minus Itu Faktor Keturunan?
APAKAH mata minus itu faktor keturunan memang menjadi pertanyaan bagi penderita. Mata minus atau dalam dunia kedokteran disebut sebagai miopia. Ini merupakan gangguan pada mata yang menyebabkan penderitanya mengalami jarak pandang terbatas.
Tanda mata minus adalah objek dengan jarak dekat akan terlihat lebih jelas. Sedangkan jaraknya jauh akan tampak tidak jelas. Kondisi ini biasanya disebut minus.
Apakah mata minus itu faktor keturunan dilansir dari Mayo Clinic, Rabu (24/5/2023), terjadi karena adanya kesalahan refraksi, yakni bentuk atau kondisi kornea menghasilkan fokus cahaya yang tidak akurat saat masuk ke mata.

Miopi juga bisa disebabkan karena mata terlalu panjang atau membentuk oval daripada bulat. Hal tersebut bisa terjadi karena lengkungan kornea yang terlalu curam sehingga sinar cahaya akan datang ke titik depan retina dengan menyilang. Sehingga pesan dari retina ke otak akan menjadi buram.
Namun, rupanya tak hanya itu saja. Pasalnya ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan seseorang mengalami rabun jauh alias miopi. Salah satunya adalah faktor resiko genetika atau keturunan.
Dilansir dari National Library of Medicine, dalam sebuah penelitian anak-anak yang lahir dari orang tua dengan riwayat rabun jauh atau miopia terbukti akan menuruni bakat miopia tersebut. Sebaliknya, anak-anak yang lahir dari orang tua non-rabun jauh maka akan memiliki risiko terkenal miopia lebih rendah.
Selain faktor genetika, miopia atau rabun jauh juga bisa disebabkan karena beberapa faktor lain, yakni:
Aktifitas membaca dalam waktu yang lama dengan jarak pandang yang dekat dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal inilah yang sering dikait-kaitkan dengan peningkatan risiko miopia.
Telalu lama menghadap layar komputer atau gawai juga bisa meningkatkan risiko rabun jauh.
Yang terakhir adalah keadaan lingkungan yang kabarnya jika seseorang jarang keluar ruangan akan mengalami risiko rabun jauh.
Demikian informasi mengenai Apakah mata minus itu faktor keturunan?.
(RIN)




