Contoh Khutbah Idul Fitri tentang Orangtua, Menginspirasi dan Menyentuh Hati
JAKARTA, celebrities.id - Contoh khutbah Idul Fitri tentang orangtua dapat menambah materi ceramah kamu lebih luas lagi.
Mendekati Lebaran, banyak Muslim di Indonesia melaksanakan mudik. Mereka pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan bersama sanak saudara terutama melepas rindu pada orangtua.
Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (6/4/2023), celebrities.id telah merangkum contoh khutbah Idul Fitri tentang orangtua, sebagai berikut.
Contoh Khutbah Idul Fitri tentang Orangtua
() () () . .
. . :
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Tiada kalimat lain yang paling layak kita ungkapkan pada kesempatan yang mulia ini, selain kalimat Alhamdulillahirabbil alamin, puja dan puji syukur kepada Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Di antara nikmat agung itu adalah masih diberinya kita kemampuan untuk menghirup udara dunia sekaligus anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa beribadah kepada-Nya serta masih berkesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita.
Semua ini adalah nikmat yang agung. Terlebih pada momentum Hari Raya Idul Fitri yang menjadi perayaan kemenangan dan kebahagiaan. Sebuah hari raya di mana takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di berbagai penjuru dunia menandai kembalinya fitrah umat Islam seperti bayi yang terlahir kembali ke dunia ini.
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada hari ini kita berbahagia bersama dan saling menyampaikan doa dengan berbagai bentuk redaksi seperti: taqabbalallahu minnaa wa minkum yang artinya semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kita. Dan juga doa wa jaalanallaahu wa iyyaakum minal aaidin wal faaiziin yang artinya Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang beruntung atau menang.
Sebuah doa yang berisi harapan mendalam agar setelah melaksanakan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan ini kita akan benar-benar kembali suci dan beruntung mencapai kemenangan dengan predikat sebagai orang-orang yang bertakwa.
Sinopsis Terbelenggu Rindu Eps 437: Marcel Diyakini Pelaku Penembakan Ratna, Biru Cari Barang Bukti
Hal ini telah Allah sebutkan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 183:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Kebahagiaan yang kita rasakan ini tentu sangat kurang lengkap jika dirayakan sendiri. Kebahagiaan akan terasa lebih nikmat jika bisa dirayakan dengan berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai. Hal inilah yang memunculkan sebuah tradisi ritual di negara kita yakni Mudik. Sebuah tradisi berisikan kerinduan di tanah rantau untuk pulang melihat kembali tanah kelahiran. Sebuah tradisi luhur untuk kembali lagi berkumpul dengan keluarga, mengingat kembali masa kecil sekaligus bersimpuh sungkem dalam pelukan kedua orang tua.
Mudik juga tidak hanya memiliki dimensi makna sekedar pulang kampung saja. Di dalamnya terkandung dimensi spiritual yang nilainya tidak bisa diukur dengan materi dunia. Jarak jauh melintasi laut dan sungai, medan terjal dan jalan berliku, ditambah waktu, tenaga, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk mudik, tidak bisa menghalangi rasa kangen yang membuncah kepada tanah kelahiran. Teknologi canggih seperti telepon, media sosial, maupun video call juga tidak akan bisa menggantikan kualitas pertemuan langsung dengan sanak kerabat kita di kampung halaman.
Kemewahan perkotaan tak kan bisa menggantikan manisnya kenangan kesederhanaan bersama teman masa kecil yang selalu terbayang jelang lebaran. Berbagai fasilitas di tanah rantau tidak bisa menghalangi pulang kampung menuju ibu pertiwi walau berada di tengah hutan dan pucuk gunung yang tinggi sekalipun. Kerinduan kepada tanah kelahiran seperti ini juga pernah dirasakan oleh Nabi Muhammad saw seperti yang tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
:
Artinya: Berkata Rasulullah saw, Alangkah indahnya dirimu (Makkah). Engkaulah yang paling ku cintai. Seandainya saja dulu penduduk Mekah tidak mengusirku, pasti aku masih tinggal di sini (HR al-Tirmidzi).
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Jika kita renungkan lebih mendalam, hakikat mudik adalah kembali ke pangkuan orangtua. Sosok paling berjasa yang telah melahirkan kita ke dunia ini, sosok yang telah menjadi pahlawan kesuksesan kehidupan kita. Janganlah sombong dengan keberhasilan dan apapun yang telah kita raih dalam kehidupan ini. Semua itu tidak akan bisa lepas dari jasa dan doa kedua orangtua kita. Bagaimanapun kondisi orangtua kita, mereka adalah sosok yang harus kita cintai, hormati, dan patuhi.
Mereka adalah jimat kita yang sakral di dunia ini. Karena keridhaan dan keikhlasan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita di dunia. Sebaliknya kemarahan mereka adalah merupakan sebuah kemurkaan dan bencana dalam kehidupan kita.
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Di mudik lebaran kali ini mari kita raih kedua tangannya. Peluk tubuh mereka yang dulu kekar merawat kita namun sekarang sudah mulai lemah termakan usia. Mintalah keridhaan dan keikhlasan dari mereka berdua untuk bekal hidup kita.
Bagi kita yang orang tuanya sudah dipanggil Allah swt, mari kita ziarahi makam mereka. Kunjungi dan bersihkan pusaranya. Kita perlu sadari, bahwa mereka di sana menunggu panjatan doa dari kita.
Mereka pasti akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita panjatkan. Dan sebaliknya, mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak mendoakannya karena hanya itulah yang mereka harapkan di alam sana.
Semoga semua dosa kita kepada Allah, orang tua dan kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan. Amin
NASKAH KHUTBAH KEDUA IDUL FITRI
() () .
: . : . : . :
. . . .
.
(Sumber: PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung, H Muhammad Faizin)










