Asal Usul Munculnya Varian Arcturus, Berasal dari Mutasi Omicron

Asal Usul Munculnya Varian Arcturus, Berasal dari Mutasi Omicron

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 29 Maret 2023 - 10:55
share

JAKARTA, celebrities.id - Para ahli di India berpendapat bahwa varian Arcturus atau XBB.1.16 menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi.

Kemunculan varian ini menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah keniscayaan. Sebab, seperti virus lainnya, Covid-19 pun berevolusi dari waktu ke waktu dan dari sana tercipta mutasi virus.

Nah, mutasi virus itu yang kemudian menyebabkan munculnya beberapa varian dan subvarian.

"Virus terus berkembang dan berubah. Setiap kali virus bereplikasi, selalu ada potensi perubahan struktur pada \'tubuh\' virus. Perubahan itu disebut mutasi. Dari sana terbentuk varian dari virus asli," ungkap WHO di laman Outlook, dikutip MNC Portal, Rabu (29/3/2023).

Kelahiran varian Arcturus

Soal lahirnya varian Arcturus atau XBB.1.16, itu diketahui berasal dari mutasi Omicron.

Menurut laporan WHO, varian XBB.1.16 itu hasil rekombinan strain dari sublineage BA.2.10.1 dan BA.2.75 yang mana keduanya masih \'satu keluarga\' dengan Omicron.

WHO sendiri mencatat bahwa XBB.1.16 pertama kali diidentifikasi pada 23 Januari 2023. Status varian itu adalah \'Variant Under Monitoring\'.

Lebih lanjut, Dokter Anurag Agrawal selaku mantan direktur CSIR Institute of Genomics and Integrative Biology (IGIB) menerangkan bahwa kemungkinan varian Arcturus muncul akibat kadar imunitas masyarakat (herd immunity) menurun.

"Mungkin (varian Arcturus muncul) karena penurunan imunitas dan kombinasi varian baru memberikan beberapa peningkatan kasus," paparnya.

#Varian Arcturus cepat menular tapi tidak mematikan

Menurut Kepala Departemen Kedokteran di Rumah Sakit Safdarjung dr Jugal Kishore, varian XBB.1.16 punya sifat khas yaitu mudah menular tapi tidak mematikan.

"Varian Arcturus memiliki penularan yang cepat, makanya kasus bisa cepat meningkat di tempat persebarannya. Tapi, varian ini tidak menyebabkan kematian yang banyak di masyarakat," kata dr Kishore.

Meski begitu, orang dengan komorbid atau lansia tergolong dalam kelompok berisiko tinggi. Karena itu, pada kelompok tersebut penting diberikan vaksin booster.

Selain itu, dr Richa Sareen yang merupakan konsultan pulmonologi di rumah sakit Fortis India menyarankan agar dua kelompok tersebut memakai masker di tempat ramai.

"Mereka punya kekebalan tubuh yang tidak prima, kehati-hatian yang ekstra akan melindungi dari penyakit serius," kata dr Sareen.

#Gejala varian Arcturus mirip flu

Dokter Randeep Guleria seorang ahli paru terkenal di India menerangkan bahwa gejala Arcturus mirip flu.

Kemenkes India mengungkapkan ada 3 gejala utama infeksi varian Arcturus, yaitu sulit bernapas, demam tinggi, dan batuk parah.

Menjadi catatan bahwa jika gejala tidak membaik dan cenderung makin parah, disarankan segera cari pertolongan medis.

#Status Covid-19 di India

Menurut data yang dihimpun Outlook dari Kementerian Kesehatan India, dilaporkan 1.590 kasus Covid-19 terjadi hanya pada 1 hari di Sabtu, 25 Maret 2023. Lonjakan ini diduga akibat varian Arcturus.

Di minggu sebelumnya, data kasus Covid-19 dari NDTV tercatat 843 kasus. Artinya, hanya di satu hari kenaikan kasus terjadi 2 kali lipatnya.

Secara utuh, kasus aktif Covid-19 di India sekarang mencapai 8.601, 6 orang meninggal dalam 24 jam, dan ini menandai kenaikan kasus harian terbesar dari bulan-bulan sebelumnya yaitu 1,19 persen.

Topik Menarik