Awas, Jangan Coba-Coba Treatment Filler oleh Bukan Dokter!

Awas, Jangan Coba-Coba Treatment Filler oleh Bukan Dokter!

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 27 Maret 2023 - 11:47
share

TREATMENT anti-aging yang kini banyak diminati adalah filler . Tindakan itu memastikan area yang mulai \'kopong\' terisi kembali, sehingga wajah terlihat awet muda.

Tindakan filler biasanya dikerjakan untuk membuat pipi lebih tinggi, pelipis lebih berisi, dagu lebih berbentuk, maupun rahang tidak kempot.

Selain itu, filler dipilih mereka yang berusia 30-an karena diklaim bisa mengatasi masalah kerutan atau garis halus di wajah. Pada intinya, treatment ini dilakukan untuk menolak tua.

Filler

Meski menjanjikan sesuatu yang indah, treatment filler tidak bisa asal dilakukan. Orang yang mengerjakan treatment ini harus tenaga medis dokter. Kenapa begitu?

"Treatment filler itu sebaiknya dikerjakan oleh tenaga medis dokter yang berkompeten dan biasa mengerjakan filler," kata Dokter Kecantikan dan Anti-aging dr Cynthia Jayanto, M.Biomed (AAM), dalam keterangan resminya, Senin (27/3/2023).

"Kenapa begitu, karena secara aturan filler harus dilakukan oleh dokter dan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan berlisensi di bidang estetik," tambahnya.

Risiko filler yang dikerjakan bukan oleh dokter

Memangnya apa risiko tindakan filler yang dilakukan oleh bukan dokter atau mereka yang hanya bermodalkan pengalaman dan kursus singkat?

Menurut dr Cynthia, efek samping buruk sangat mungkin terjadi. Misalnya, pembengkakan, infeksi, nekrosis, hingga alami granuloma di wajah. Nekrosis sendiri adalah kondisi cedera pada sel yang mengakibatkan kematian dini sel-sel dan jaringan hidup.

"Ya, dengan kata lain seseorang mengalami malpraktik dan parahnya, si tenaga non-medis itu juga tidak teredukasi dan terlatih untuk mengatasi efek samping yang muncul, yang membuat pasien ujung-ujungnya butuh dokter untuk menangani keluhan," papar dr kecantikan yang juga founder Cyn Clinic tersebut.

Dokter Cynthia bercerita kalau dia belum lama ini menerima pasien dengan masalah nekrosis akibat filler dagu yang dikerjakan oleh tenaga medis bukan dokter.

Jadi, pasien datang dengan keluhan bengkak, nyeri di dagu, dan nekrosis kebiruan. Dari kejadian ini, kata dr Cynthia, dia terus mengedukasi masyarakat agar tidak sembarang melakukan filler.

"Harus lebih hati-hati lagi sebelum treatment filler, terlebih sekarang banyak pihak yang menawarkan filler dengan tawaran harga murah tapi dikerjakan bukan oleh dokter. Risikonya besar sekali," pesannya.

Topik Menarik