Kisah Sam Walton, Pernah Disebut Tak Cocok Kerja di Ritel Malah Sukses Dirikan Walmart

Kisah Sam Walton, Pernah Disebut Tak Cocok Kerja di Ritel Malah Sukses Dirikan Walmart

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 22 Maret 2023 - 06:42
share

NEW YORK, iNews.id - Sam Walton adalah pengusaha ritel termuka asal Amerika Serikat (AS). Dia adalah pendiri Walmart, perusahaan ritel terbesar di dunia.

Semasa hidupnya dia pernah memegang gelar orang terkaya di dunia. Bahkan, keluarga Walton saat ini juga menjadi keluarga terkaya di bumi.

Walton lahir pada 29 Maret 1918 di Kingfisher, Oklahoma. Pemilik nama lengkap Samuel Moore Walton ini adalah putra pertama dari Thomas Gibson Walton dan Nancy Lee.

Walton lulus dari Univesitas Missouri dengan gelar master di bidang Ekonomi. Dia telah menunjukkan minat besar dalam bidang ekonomi dan bisnis.

Dikutip dari Entrepreneurs dan SuccessStory , Walton memulai karier di toko ritel pada 1940. Saat itu, dia bekerja sebagai sales magang di toko JC Penney di Des Moines, Lowa.

sam
Sam Walton pendiri Walmart

Walton sangat antusias dengan pekerjaannya, tetapi dia tidak pernah menjadi salah satu karyawan paling teliti di perusahaan. Dia benci membuat pelanggan menunggu, sementara dia sibuk dengan dokumen, jadi bukunya berantakan.

Bosnya bahkan mengancam akan memecatnya, dan mengatakan Walton tidak cocok untuk pekerjaan ritel. Namun Walton terselamatkan oleh kemampuannya sebagai salesman .

Kariernya sempat terhenti karena dia direkrut Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) pada 1942. Walton bertugas di Amerika Serikat sebagai petugas komunikasi di Korps Intelijen Angkatan Darat selama Perang Dunia II.

Setelah keluar dari militer pada 1945, karena memiliki istri dan seorang anak untuk dinafkahi, akhirnya Walton memutuskan untuk memulai bisnis ritelnya sendiri. Dia meminjam uang sebesar 20.000 dolar AS dari ayah mertuanya dan tabungannya 5.000 dolar AS untuk membeli toko Ben Franklin di Newport, Arkansas, sebuah divisi waralaba dari Butler Brothers of Chicago.

Dengan kerja keras dan kebijakan harga produk di bawah harga ritel lain, dia sukses menjalankan toko pertamanya. kemudian, dia terus membuka toko lain di berbagai kota besar dan kecil. Dalam kurun waktu kurang dari 2 dekade, dia mengelola lebih dari 15 toko ritel di seluruh AS.

Sebagai pekerja keras, Walton biasa bangun pukul 04.30 untuk mulai bekerja. Dedikasinya yang sangat baik membawa Walmart menuju kesuksesan yang cepat.

Pada 1976, Walmart go public. Pada akhir 1980, Walton memiliki 276 toko. Pada 1983, dia meluncurkan Sams Club pertama, yang ditujukan untuk pemilik usaha kecil dan lainnya yang ingin membeli barang dagangan dalam jumlah besar.

Pada 1985, Forbes menyebutnya sebagai orang terkaya di Amerika, dengan perkiraan kekayaan 2,8 miliar dolar AS. Pada 1987, Walmart telah menjadi ritel terbesar ketiga di AS, hanya tertinggal dari Sears dan Kmart. Namun pada 1992, perusahaan ini berhasil melampaui Sears dan Kmart untuk menjadi peritel terbesar di dunia.

Pada 17 Maret 1992, Presiden George Bush menghadiahkan Walton dengan Medal of Freedom atas semangat kewirausahaannya dan kepeduliannya terhadap karyawan dan komunitasnya. Ini menjadi pencapaiannya yang terakhir dan terbesar.

Beberapa hari kemudian, Walton masuk ke Rumah Sakit Universitas Arkansas dan meninggal dunia pada 5 April 1992, enam hari setelah ulang tahunnya ke-74 setelah berjuang melawan kanker. Pada saat kematiannya, dia memiliki kekayaan bersih hampir 25 miliar dolar AS.

Tak lama setelah kematiannya, University of Arkansas menamai perguruan tinggi bisnis mereka Sam M Walton College of Business untuk menghormatinya. Dia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh oleh Fortune.

Semasa hidupnya, Walton dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan dan baik hati. Dia memberi kompensasi kepada karyawannya dan sumbangan melalui badan amal setempat.

Dia juga orang yang sangat rendah hati. Walton mengendarai truk Ford Pickup sederhana buatan 1985. Dia dan istrinya, Helen bahkan tinggal di sebuah rumah kecil yang dibangun di Bentonville, Arkansas.

Topik Menarik