Ternyata Berdasarkan Koreografinya Tari Pemburu Kijang Termasuk Tari Berpasangan
Seni tari Jawa Barat merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut untuk diapresiasi. Provinsi ini memiliki banyak tarian tradisional yang unik dan sarat makna. Salah satu tarian yang paling terkenal adalah Tari Kijang. Tarian ini berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat dan sering dipentaskan dalam berbagai pertunjukan seni, dan ternyata berdasarkan koreografinya tari pemburu kijang termasuk tari berpasangan.
Tari Kijang memiliki keunikan pada gerakan dan tata riasnya. Penari dalam tarian ini mengenakan pakaian adat khas Jawa Barat dengan hiasan rambut yang cantik dan berseri-seri. Gerakan tariannya juga sangat memukau karena sangat dinamis dan lincah. Hal ini dapat dilihat dari cara para penari melakukan gerakan yang menirukan gerakan buruan dalam berburu kijang, yang disertai dengan menggunakan anak panah dan busur.
Tari Kijang juga sarat akan nilai-nilai budaya. Tentu saja karena berdasarkan koreografinya tari pemburu kijang termasuk tari berpasangan. Tarian ini menjadi simbol dari kehidupan masyarakat Jawa Barat yang sangat dekat dengan alam dan memanfaatkannya dengan bijak. Tarian ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kepercayaan, dan kerja sama dalam berburu, sekaligus memupuk rasa cinta dan kasih sayang pada alam dan binatang.
Sejarah Tari Pemburu Kijang
Sejarah Tari Kijang bermula pada zaman dahulu kala di mana masyarakat Jawa sering berburu hewan untuk mencari makanan. Pada saat itu, kegiatan berburu dilakukan dengan menggunakan busur dan anak panah. Hal ini menginspirasi masyarakat untuk membuat sebuah tarian yang menggambarkan tentang perburuan hewan.
Tarian Kijang pertama kali muncul sebagai sindiran terhadap tokoh pemburu yang bergelar Kidang Kancana, Kidang Pananjung, dan Kidang Soka. Masyarakat pada saat itu merasa bahwa perilaku para pemburu tersebut tidak patut untuk dicontoh. Maka dari itu, mereka membuat sebuah tarian yang menggambarkan tentang perilaku yang patut ditiru.
Salah satu tokoh yang terkenal pada masa itu adalah Ki Ageng Pamanah Rasa atau lebih dikenal dengan gelar Kidang Kencana. Beliau dikenal sebagai sosok yang memiliki perilaku yang halus, santun, namun tajam serta tegas dalam memberikan petuah. Oleh karena itu, tokoh ini dijadikan sebagai contoh perilaku yang baik dan diabadikan dalam bentuk tarian.
Makna Gerakan Tari Kijang
Setelah mengetahui berdasarkan koreografinya tari pemburu kijang termasuk tari berpasangan, tentu gerakan yang disajikan tidak asal-asalan. Tarian ini merupakan tarian yang menggambarkan suasana perburuan. Pada tarian ini, penari menggunakan gondewah serta jamparing atau dikenal dengan anak panah dan busur panah. Gerakan dalam tarian ini didasari atas ruang, waktu, dan juga tenaga sehingga menciptakan tingkatan gerakan yang amat bervariasi.
Tari Kijang terdiri dari beberapa tingkatan gerakan yang berbeda, yaitu tingkat rendah, sedang, hingga tinggi. Oleh karena itu, tarian ini sering dilakukan oleh anak kecil sekalipun. Pasalnya, mereka bisa mempelajari gerakan yang sederhana dan geraknya diambil dari pemahaman mereka atas perilaku hewan kijang.
Sama seperti namanya, penari akan menjadi karakter kijang sehingga gerakannya lincah dan dinamis. Gerakan dalam Tari Kijang memiliki makna sebagai bentuk gambaran persatuan serta rasa semangat dalam bertahan hidup.
Awal mula terciptanya, tarian ini adalah sebagai sindiran pada tokoh pemburu yang bergelar Kidang Kancana, Kidang Pananjung, dan Kidang Soka. Tarian ini kemudian tercipta untuk diabadikan dan sebagai pengingat atas kebaikan perilaku yang patut ditiru di kehidupan masyarakat dari salah satu tokoh leluhur saat itu.
Tokoh yang terkenal mempunyai perilaku yang halus budi pekertinya, santun, namun tajam serta tegas dalam memberikan petuah adalah Ki Ageng Pamanah Rasa. Atau, gelar yang terkenal dari beliau adalah Kidang Kencana.
Selain itu, Tari Kijang juga mengisahkan tentang suasana para masyarakat pada saat itu yang seringkali berburu menggunakan busur serta anak panah. Hal ini membuat Tari Kijang memiliki nilai sejarah dan kearifan lokal yang sangat penting untuk dilestarikan.
Tari Kijang memiliki gerakan-gerakan khas yang sangat mudah diingat. Seperti kijang, kaki penari akan melakukan gerakan lari-lari kecil ke arah depan. Kemudian, kedua tangan diangkat dan diposisikan di kepala dan jari-jarinya membentuk tanduk. Posisi tubuh penari dibungkukkan dan kaki melompat ke kanan dan ke kiri. Sedangkan posisi tangan lurus ke bawah dengan jari jemari penari yang terbuka. Kedua tangan penari diayun dan digerakkan ke samping kanan dan kiri. Kemudian, untuk posisi kaki adalah berjongkok.





