Rumah Adat Minahasa Bernama Walewangko, Ini Keunikannya

Rumah Adat Minahasa Bernama Walewangko, Ini Keunikannya

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 25 Februari 2023 - 21:47
share

MINAHASA, iNews.id - Rumah adat Minahasa masih bertahan di tengah gempuran berbagai model rumah dengan desain modern. Hal ini terlihat dari masih banyak berdirinya bangunan rumah adat di daerah itu.

Sebagai salah satu suku yang mendiami kawasan Sulawesi Utara, masyarakat Minahasa tak hanya dikenal sangat ramah tetapi masyarakatnya masih mempertahankan tradisi yang kuat termasuk soal rumah.

Hal itu bisa dimaklumi sebab daerah berpenduduk lebih 300.000 jiwa itu dikenal dengan tradisi serta kebudayaannya yang banyak, seperti dalam bidang kesenian baik tarian, rumah adat dan kegiatan sosial yang sering dilakukan oleh masyarakat Minahasa

Suku Minahasa juga memiliki ciri khas yang membedakan dengan daerah lainnya. Salah satu keunikan yang dimiliki adalah rumah adat.

Mengutip berbagai sumber, Sulawesi Utara memiliki dua jenis rumah adat tradisional suku Minahasa yang bernama Rumah Walewangko dan rumah Bolaang Mongondow.

Namun kali ini yang akan dibahas hanya Rumah Adat Walewangko yang merupakan rumah adat Minahasa.

Rumah Walewangko memiliki makna mendalam. Kata Walewangko berasal dari kata wale atau bale yang berarti rumah keluarga dalam Bahasa Minahasa.

Sedangkan secara istilah, wale atau bale berarti rumah yang digunakan untuk beraktivitas dengan seluruh penghuni rumah atau anggota keluarga yang lain.

Rumah Walewangko juga disebut dengan rumah pewaris dan merupakan salah satu jenis rumah panggung di Minahasa.

Nama Walewangko juga diambil dari nama sebuah desa, yaitu Desa Walewangko, Kecamatan Langowan Barat.

Nah, sekadar diketahui, pada zaman dahulu, rumah adat Walewangko ini tidak hanya dihuni oleh satu keluarga saja. Sebab biasanya dalam rumah tersebut terdapat enam hingga sembilan keluarga yang tinggal secara bersama-sama.

Menariknya, setiap keluarga memiliki kepala keluarganya tersendiri dan mengurus urusan rumah tangganya masing-masing. Mereka pun bisa hidup rukun dalam satu rumah.

Sifat kekeluargaan dan persaudaraan suku Minahasa ini membuat masyarakatnya tidak masalah hidup bersama-sama dalam satu rumah.

Rumah adat Minahasa bernama Walewangko itu terbagi atas beberapa bagian. Bagian utama rumah yakni bagian depan. Kemudian teras atau sekay, tidak berdinding dan cukup luas untuk bisa berkegiatan.

Namun bagi bangsawan atau tokoh adat, biasanya bagian depan dijadikan sebagai tempat untuk membahas kegiatan adat atau memberikan maklumat kepada warganya.

Ruangan yang difungsikan oleh para tetua adat dan juga kepala suku untuk memberikan wejangan, nasihat dan maklumat kepada para warga masyarakat. Nama lain dari bagian ini adalah teras atau beranda.

Khusus untuk tamu spesial dan tamu kerabat keluarga disediakan ruangan khusus untuk menerima mereka. Ia menyatu dengan ruang makan dan dapur.

Kemudian terdapat kamar-kamar tidur dan loteng penyimpanan yang biasa disebut soldor. Terakhir, karena rumah panggung tentu memiliki kolong rumah atau godong untuk menyimpan hasil panen.

Menariknya, rumah Walewangko biasanya dihiasi ornamen ciamik. Motif yang sering diperlihatkan seperti flora atau fauna. Ini biasanya dijumpai di rumah-rumah mewah milik bangsawan atau tokoh adat sebagai simbol status sosial.

Ciri Khas Rumah Walewangko ini memiliki dua tangga di kanan serta kiri. Dua tangga itu dipercaya masyarakat Minahasa dapat mengusir roh jahat agar tidak masuk ke dalam rumah.

Nah, karena memiliki dua tangga itulah, ketika roh jahat menaiki tangga jalur kanan maka dia akan turun lagi lewat tangga jalur kiri dan sebaliknya.

Selain itu, pemasangan dua tangga juga berfungsi sebagai pengatur lalu lintas tamu-tamu yang datang jika sedang ada kegiatan besar di rumah tersebut.

Itulah cerita tentang rumah adat Minahasa bernama Walewangko.

Topik Menarik