Viral Bayi 1 Tahun Berat Badannya 25 Kg, Ini Bahaya Obesitas Pada Anak!
BELUM lama ini viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang bayi 1 tahun miliki berat badan 25 kg. Menyebarnya video viral ini membuat netizen auto khawatir.
Bagaimana tidak, bayi berusia 1 tahun sangat tidak wajar memiliki berat badan sampai 25 kilogram. Artinya, bayi tersebut mengalami kondisi yang disebut obesitas.
Padahal, menurut tabel berat bayi yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) berat badan bayi usia 12 bulan atau 1 tahun adalah 6,8 - 12,0 kg untuk bayi perempuan. Sedangkan untuk bayi laki-laki beratnya 7,5 - 12,4 kg.
Lantas, apa saja bahaya obesitas pada bayi (anak)? Berikut ulasannya, dikutip dari berbagai sumber, Senin, (20/2/2023).
Melihat bayi bertubuh gemuk dan berpipi tembem (chubby) memang sangat menggemaskan. Meski begitu, kondisi ini perlu diwaspadai. Pasalnya, jika Anda melihat kondisi bayi menjadi terlalu sulit bergerak akibat lemak di tubuhnya seperti pada lipatan tangan atau pipi, ini bisa jadi tanda bayi mengalami obesitas.
Tak hanya itu, terdapat beberapa dampak atau bahaya obesitas pada bayi,
1. Mengalami gangguan otot dan pertumbuhan tulang
Bayi dapat mengalami gangguan pertumbuhan tulang karena tidak dapat menahan berat badan. Kakinya mungkin akan bengkok dan membuatnya susah untuk belajar berjalan nantinya.
Berat badan yang melebihi batas normal pada bayi juga akan memberikan beban besar pada otot dan tulang karena harus bekerja ekstra untuk menopang berat tubuh.
Itu sebabnya, obesitas bisa menimbulkan keluhan mengeluhkan tulang dan otot sakit, serta nyeri sendi pada bayi.
2. Perkembangan motorik terhambat
Bayi yang memiliki badan yang gemuk membuatnya cenderung bergerak dengan lamban. Ia juga akan malas untuk bergerak sehingga kemampuan eksplorasinya menjadi kurang maksimal. Hal ini pun dapat menghambat perkembangan motoriknya, baik halus maupun kasar.
3. Terdapat risiko kena diabetes
Risiko obesitas pada bayi selanjutnya yang harus diwaspadai adalah peningkatan kadar gula darah. Pasalnya, tubuh bayi akan kesulitan untuk mencerna asupan glukosa dengan optimal.
LAMORA Kota Lama Surabaya: Wajah Baru Hotel Berkonsep Modern dan Ekonomis di Jantung Kota Lama
Akibatnya, kadar glukosa dalam darah akan meningkat. Lalu, timbullah bahaya obesitas berupa penyakit diabetes pada anak dengan tipe 2. Kondisi ini pun bisa berlanjut hingga dewasa.
4. Gampang lelah
Bayi dengan badannya yang gemuk, akan cenderung merasa gampang lelah. Hal ini pun dapat menghambat ia untuk belajar dan bereksplorasi.
5. Mengalami gangguan tidur
Bayi yang mengalami obesitas juga memiliki lebih banyak lemak di leher yang artinya ada lebih banyak lemak yang melapisi saluran udara di belakang tenggorokan.
Akibatnya, saluran udara pun jadi lebih sempit dan menghambat aliran udara. Sebagai dampaknya, bayi dapat berhenti bernapas selama beberapa detik saat tidur dan membuat pasokan oksigen di otak berkurang.
6. Masalah pada hati sang bayi
Jika bayi mengalami obesitas maka ia rentan terkena hepatic steatosis, yakni kondisi hati berlemak atau yang dikenal juga sebagai fatty liver disease.
Meskipun tidak menimbulkan gejala yang serius pada bayi, tapi dapat menimbulkan kerusakan hati di kemudian hari. Pasalnya, hati menganggap lemak merupakan benda asing yang berbahaya.
Peradangan atau inflamasi pun muncul. Hal ini bisa menyebabkan hati mengalami hepatitis.