Bolehkan Pakaian yang Masih Bersih Dipakai Berulang? Perhatikan Tingkat Keringat dan Gaya Hidup
JAKARTA, celebrities.id - Baju masih bersih, sering kali membuat seseorang malas mencuci dan bisa saja dipakai berulang. Namun, pertanyaannya, berapa kali Celeb Hitz bisa memakai piyama, jeans dan pakaian lain tanpa mencucinya?
Menurut para ahli, untuk piyama serta pakaian lain, secara teknis bergantung pada aspek pribadi, seperti tingkat keringat dan gaya hidup. Tentu setiap orang berbeda.
Keyakinan kami tentang kebersihan pakaian sebagian besar dipengaruhi juga faktor sosial dan budaya," kata asisten dokter kulit di Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York City dan rekan dari American Academy of Dermatology, Dr. Anthony Rossi, seperti dilansir dari CNN, Kamis (16/2/2023).
Lalu bolehkah dipakai berulang?
Mengenakan kembali pakaian yang sama terutama pada hari-hari berturut-turut tentu dapat menyebabkan masalah kulit atau infeksi. Dan terlalu sering mencucinya dapat merusak pakaian Anda.
Yang terakhir juga dapat mengakibatkan cucian yang tidak perlu dan penggunaan sumber daya, kata ahli.
Berikut adalah beberapa prinsip panduan untuk membantu Anda menentukan kapan pakaian dapat dipakai lagi tanpa dicuci seperti dirangkum celebrities.id.
1. Pakaian Dalam Harus Dicuci
Tidak ada aturan pasti berapa kali Anda boleh mengenakan pakaian lagi, tetapi para ahli mengatakan ada beberapa jenis pakaian yang harus dicuci setelah digunakan. Misalnya pakaian dalam, kaus kaki, celana ketat, legging, dan pakaian aktif. Nasihat ini juga berlaku untuk pakaian lain yang terkena noda, keringat, bau, atau kotoran yang terlihat.
2. Saat Sudah Bau dan Berkeringat
Ada banyak bakteri alami yang hidup di tubuh kita, seperti microbiome, (ragi) dan bakteri Jika baju sudah bau dan berkeringat lalu dipakai lagi bisa menyebabkan infeksi, jamur, dan masalah kulit lainnya.
3. Saat Tercemar Bakteri atau Virus
Misalnya ketika kita habis pulang dari rumah sakit, wajib untuk melepas pakaian dan mencucinya. Selain bakteri dari keringat, pakaian yang dikenakan di pusat kebugaran atau olahraga dapat bersentuhan dengan bakteri seperti Staphylococcus aureus, yang mengakibatkan infeksi yang umum terjadi di komunitas dan rumah sakit. Infeksi tersebut bisa menjadi serius jika memasuki jaringan internal atau aliran darah.







