Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Seluas 20.000 Meter Persegi Diresmikan di Bekasi

Pabrik Daur Ulang Botol Plastik Seluas 20.000 Meter Persegi Diresmikan di Bekasi

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 8 Februari 2023 - 12:59
share

CIKARANG, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan meresmikan pabrik daur ulang botol plastik berjenis polyethylene terephthalate (PET) Amandina Bumi Nusantara di Kawasan Industri GIIC Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pabrik seluas 20.000 meter persegi ini terdiri atas tiga area utama, yakni area produksi, gudang, dan kantor. Pabrik tersebut merupakan usaha bersama Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia dan Dynapack Asia.

Plastik itu berbahaya tapi dibutuhkan. Masalah sampah plastik masalah dunia, harus ditangani dengan baik. Pemerintah berkomitmen mengurangi sampah laut sebesar 75 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik, katanya di Cikarang, Rabu (8/2/2023).

Dia mengapresiasi kerja sama antara dua perusahaan produksi plastik itu dalam mempromosikan sistem closed-loop yang dinilai mampu memacu pertumbuhan ekonomi sirkular sekaligus membantu mengatasi masalah lingkungan hidup. Dia pun berharap pelaku industri lain turut berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi sirkuler secara closed-loop . Partisipasi semua pemangku kepentingan dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini.

Percepatan program pengelolaan sampah berbasis sumber dapat dilakukan secara gotong royong oleh semua pihak. Bagian dari landasan negara, Pancasila. Saya berharap Amandina memainkan peran mengatasi masalah sampah sekaligus memberi manfaat lingkungan dan sosial melalui sistem closed-loop , ujarnya.

Pemerintah akan bangun Sentral Terpusat usaha ini, pekerjaan besar namun aksi konkret bagi pelestarian lingkungan. Kita juga kembangkan kawasan bakau seluas 600.000 hektare melalui pendanaan investor Arab Saudi dan Bank Dunia, tambah Luhut.

Presiden Direktur CCEP untuk Indonesia dan Papua New Guinea Jorge Escudero menekankan pentingnya pendekatan closed-loop melalui metode pengelolaan sampah kemasan plastik dari botol menjadi botol kembali, sehingga mampu mengurangi kebutuhan material plastik baru sekaligus menjadikan kemasan plastik berjangka waktu panjang.

Kami berkomitmen memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi sesuai kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional, serta meningkatkan penghidupan yang layak dan memberikan kesempatan bagi pekerja pengumpul sampah dan masyarakat, ucapnya.

Jorge menyebut investasi yang dibutuhkan mencapai Rp556,2 miliar untuk produksi botol kemasan daur ulang jenis PET yang tidak hanya akan mengurangi penggunaan plastik murni, tapi juga menurunkan emisi karbon.

Saat ini PT Amandina Bumi Nusantara mampu memproduksi 25.000 ton rPET per tahun sebagai wujud kontribusi nyata mengatasi persoalan sampah plastik di Indonesia, katanya.

CEO Dynapack Asia Tirtadjaja Hambali mengaku terhormat dapat bermitra dengan CCEP Indonesia dalam menghadirkan solusi sirkularitas plastik yang menggaris bawahi komitmen perusahaan terhadap pengemasan yang berkelanjutan.

Dengan memastikan pengumpulan yang bertanggung jawab, diintegrasikan ke rantai pasokan pengumpulan sampah dan memprioritaskan keamanan kondisi kerja serta standar hak asasi manusia, kami membantu mewujudkan visi kami tentang masa depan yang sirkular sekaligus memberikan dampak positif, satu botol setiap kali, tuturnya.

Topik Menarik