Kisah Kento Momota yang Dibuat Tak Percaya saat Smash Kencangnya Bisa Dikembalikan Anthony Ginting
KISAH Kento Momota yang dibuat tak percaya saat smash kencangnya bisa dikembalikan Anthony Ginting akan dibahas dalam artikel ini. Dalam dunia badminton, pebulu tangkis Indonesia memang terkenal dengan kemampuannya yang luar biasa.
Banyak pebulu tangkis Tanah Air yang bisa membuat lawannya yang juga pemain top duni, menelan kekalahan. Hal ini pun turut dirasakan jagoan bulu tangkis Jepang, Kento Momota.
Eks juara dunia tersebut dikenal sebagai pemain yang andal dan gesit dengan smash yang mematikan. Namun siapa sangka, kemampuan Momota itu bisa dipatahkan dengan mudah oleh salah satu tunggal putra terbaik Indonesia, Anthony Ginting.
Pertandingan antara kedua wakil negara Asia ini memang kerap kali terjadi. Keduanya pun sering beradu kekuatan satu sama lain yang terungkap dalam unggahan video cuplikan pertandingan antara keduanya di akun Badminton for Fun di Instagram.
Dalam unggahan tersebut, tampak Ginting menampilkan beragam gaya saat berusaha mematikan lawannya itu. Ia bahkan tampak menunjukkan keahliannya saat dia mengembalikan shuttle dalam kondisi yang mustahil.
Bagaimana tidak, dalam satu cuplikan, terlihat Ginting tengah beradu serangan dengan atlet yang menduduki peringkat 22 dunia itu. Momota pun diketahui mengeluarkan jurus smashnya dengan kerasnya.
Meski begitu, sang Pembunuh Raksasa langsung menyambar smash itu sebelum Momota memposisikan dirinya dengan tepat. Momen itu rupanya terjadi dalam partai final China Open 2018.
Mulanya, bola lob atau bola lambung yang diangkat oleh Kento Momota, yang disambar Ginting dengan smash overhead ke sisi kanan sang wakil Jepang yang sukses membuatnya tak berkutik alias mati langkah.
Aksi berikutnya dari Ginting yang membuat Kento Momota tak berkutik untuk kali kedua terjadi saat bola drive menyilangnya gagal diantisipasi dengan baik oleh wakil Jepang itu.
Atas aksinya ini, Ginting berhasil mengalahkan Kento Momota dalam pertandingan straight games dengan skor 23-21, 21-19. Kemenangan yang diraih si Pembunuh Raksasa menjadi gelar perdananya di Super 1000 setelah meraih medali perunggu di Asian Games.