Kisah Kucing Bernama Muezza yang Jadi Kesayangan Nabi Muhammad SAW
JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Didalam berbagai kisah Nabi Muhammad SAW, ada hewan yang menjadi kesayangan Rusulluloh SAW. Hewan tersebut ada kucing bernama Muezza.
Kucing Muezza diketahui memiliki bulu hitam dan putih. Dalam sebuah kisah, suatu hari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam ingin berangkat sholat dan mempersiapkan diri. Beliau juga berpakaian hendak sholat.
Saat akan mengambil jubah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menemukan Muezza tidur beralaskan jubah itu. Namun karena tidak tega, sehingga tidak membangunkan Muezza.
Saat itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam justru memilih memotong sebagian jubah tersebut dan membiarkan Muezza tetap tidur di atas jubah yang sudah terpotong.
Setelah pulang dari sholat, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menemukan Muezza telah bangun dan bersujud kepadanya. Rasulullah pun membalas dengan mengelus tubuh Muezza sebanyak tiga kali.
Selain itu ada kisah lain tentang Muezza. Ketika sedang memberikan ceramah di rumah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam selalu memangkunya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam juga menggunakan air wudhu yang telah digunakan Muezza untuk minum.
Kucing memang dikenal hewan yang termasuk kesayangan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, kucing bahkan masuk dalam hadits-hadits.
Keistimewaan kucing dalam Islam bisa dilihat dari hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan riwayat peninggalan-peninggalan Islam.
Dalam tradisi Islam, kucing dikagumi hingga, kucing diizinkan masuk ke rumah dan masjid, termasuk di Masjidil Haram di kota suci Makkah, Arab Saudi.
Kucing adalah hewan yang bersih dan terbebas dari najis. Sesuai hadits berikut ini: Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita. (HR Tirmidzi)
Air bekas minum kucing juga masih dihukumi suci dan bisa digunakan untuk bersuci atau berwudhu: Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu. (HR Muslim)
Terkecuali apabila kucing setelah meminum air yang digunakan untuk wudhu, terlihat ada darah, air kencingnya, kotoran (BAB), dan sebagainya; maka hal itu akan berubah menjadi najis.
Imam Nawawi menerangkan:
Jika kucing ini pergi kemudian datang dan meminum air, maka kita yakin bahwa air tersebut adalah suci dan kita meragukan najisnya mulut kucing, maka sisa air yang dijilat oleh kucing tersebut tidak najis. (Kecuali) bila kucing yang di mulutnya masih ada darah dan menjilat air maka dihukumi najis secara pasti. (Lihat kitab Al-Majmu 1/171)
Lalu hadits lain terkait kucing ini seperti berikut ini: Kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu. (HR Muslim)
Badan, keringat, sisa makanan, serta air liur kucing adalah suci. Air liurnya bahkan bersifat membersihkan. Hidupnya lebih bersih dari manusia. (HR Malik)
Sebagai makhluk hidup, kucing tentu harus diperlakukan juga secara baik. Sebuah hadits menceritakan tentang seorang wanita yang masuk neraka karena menyiksa kucing semasa hidupnya.
Dari ibnu Umar radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Seorang wanita dimasukkan ke neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan, bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai. (HR Bukhari)
Ibnu Al Manayyar berkata: Hadits ini menerangkan tentang haramnya membunuh apa yang tidak diperintahkan untuk dibunuh dengan cara membuatnya kehausan, meskipun kucing , dan tidak mendapatkan pahala karena memberi minum, akan tetapi menyelamatkannya telah cukup sebagai suatu kebaikan.
Wallahu a\'lam bisshawab .
artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul: Kisah Muezza Kucing Menggemaskan Peliharaan Nabi Muhammad