Kisah Sukses Bos PO Bus Haryanto yang Tak Pernah Absen Sedekah Untuk Anak yatim dan Kaum Dhuafa
JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Ada kisah menarik dan inspiratif dari berdirinya perusahaan otobus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Haryanto. Mantan anggota TNI asal Pati, Jawa Tengah, Haji Haryanto, pemilik PO Haryanto mendirikan usahanya berawal dari menjadi sopir angkutan kota.
Saat masih bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad TNI Angkatan Darat, Tangerang. Haji Haryanto memang dikenal sebagai seorang pekerja keras, usai bertugas, ia tak segan menjadi sopir angkutan kota dari sore hingga subuh. hingga akhirnya, dia memiliki angkot sendiri.
Seiring berkembangnya waktu, Haji Haryanto kemudian meminjam modal dari bank untuk mengembangkan bisnisnya dibidang transportasi. Ia pun membeli enam buah bus yang melayani rute Cikarang - Cimone.
Namun demikian, rute tersebut dianggap kurang menguntungkan karena sepinya penumpang kala itu. Hingga akhirnya, ia mengubah trayek armadanya tersebut ke trayek antar kota antar provinsi jurusan Jakarta-Pati, Jakarta-Jepara dan Jakarta-Kudus serta mengubah busnya menjadi kelas eksekutif.
Kate Cassidy Sakit Hati Dengar Laporan Liam Payne Berpesta dengan Pelacur sebelum Kematiannya
Saat itulah perusahaan otobusnya itu terus berkembang. Bahkan, saat ini PO Haryanto telah melayani lebih dari 20 kota di Pulau Jawa dengan jumlah karyawan mencapai ribuan orang yang terbagi dalam beberapa divisi.
Bos PO Haryanto memang terkenal sangat dermawan. Pemilik PO Haryanto telah berkomitmen menjadikan usahanya sebagai ladang ibadah, hingga tak pernah absen untuk menyantuni ribuan anak yatim.
Bahkan sekian persen dari hasil penjualan tiket bus diperuntukkan hanya untuk anak yatim dan kaum dhuafa. Meski kondisi perusahaan naik turun, hampir setiap tahunnya, mereka selalu memberangkatkan umrah dan naik haji, serta terus membangun masjid.
Tak hanya itu, Haryanto juga membangunkan rumah warga yang kurang mampu. Dia tak ingin pundi-pundi uang yang dimilikinya tidak memberikan manfaat kepada sesama.
Salah satu warga yang telah merasakan kedermawanan H Haryanto adalah seorang tukang becak bernama Siswoyo. Dia mengaku sangat beruntung setelah dibantu membangun rumah layak huni untuk keluarganya.
Saya membangun (rumah) dibantu oleh H Haryanto, karena saya kekurangan dana. Dan ini bantuan saya sudah terima, kata Siswoyo.
Haryanto berharap orang-orang tidak mampu dapat merasakan hidup lebih layak. Sehingga ia selalu mengingatkan diri untuk tetap peduli pada fakir miskin.
Penderitaan mereka, penderitaan saya, kebahagiaan mereka, kebahagiaan saya. Karena bagaimanapun kita diberikan kelebihan sama Allah, harus peduli kepada fakir miskin, ujar H Haryanto.