Tasikmalaya Tempo Dulu hingga Sekarang dalam Karya Seni Lukis
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Hari pertama festival seni akhir tahun 2022 Syukur Waktu 11 dimeriahkan kegiatan melukis bareng on the spot di kawasan semi pedestrian Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Sabtu (24/12/2022). Panitia memberikan waktu selama dua hari untuk para pelukis membereskan hasil karyanya.
Kegiatan melukis bareng itu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang sedang melintas di kawasan semi pedestrian. Warga tampak kagum melihat lukisan yang dibuat oleh para pelukis tersebut.
Beberapa lukisan yang dibuat oleh para pelukis di antaranya menggambarkan Kota Tasikmalaya saat ini, seperti lukisan suasana kawasan semi pedestrian. Selain itu, ada juga karya lukis yang menggambarkan Tasikmalaya dulu seperti lukisan Masjid Agung Kota Tasikmalaya.
Ketua Komunitas Cermin Tasikmalaya Ashmansyah Timutiah yang akrab disapa Kang Acong mengatakan, puluhan seniman lukis itu melukis bareng untuk mengekpresikan dan memperkenalkan tempat-tempat yang ada di Kota Tasikmalaya.
Kita berikan tema Tasikmalaya secara utuh baik itu Tasikmalaya di masa lalu, saat ini, maupun secara imijinasi Tasikmalaya ke depan, kata Kang Acong.
Ia menuturkan, sebanyak 40 orang mengikuti acara melukis bareng yang digelar secara on the spot disepanjang jalur semi pedestrian HZ Mustofa Kota Tasikmalaya.
Tasikmalaya Tempo Dulu hingga Sekarang dalam Karya Seni Lukis. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian
Ada kurang lebih 40 pelukis yang mengikutinya, kita pusatkan di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, ujarnya.
Menurutnya, lukisan yang dikerjakan oleh para seniman lukis tersebut nantinya akan dipamerkan hingga puncak acara syukur waktu 11 di malam Tahun Baru 2023.
Nanti hasilnya akan kita lelang, alhamulilah tadi juga sudah ada yang terjual satu, tandasnya.
Sementara itu, salah seorang perupa asal Kota Tasimalaya Yusa Widiana mengatakan, dirinya sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Ia mengaku setiap tahunnya selalu mengikuti kegiatan melukis bareng yang diinisiasi Komunikasi Cermin Tasikmalaya. Terlebih pada kesampatan ini pria yang sudah puluhan tahun bergelut di dunia melukis itu membuat lukisan mengenai Tasikmalaya yang akan datang
Karena menghayal itu lebih realistis dari pada berhitung, ucapnya.
Yusa mengatakan, Syukur Waktu 11 ini sangatlah meriah. Kegiatan ini menjadi sebuah kerinduan antar seniman yang sudak lama tidak menyelenggarakan sebuah kegiatan secara offline.
Alhamdulilah, tentunya sangat meriah dan gembira. Kemarin-kemarin kan acara daring, sekarnag kita offline jadi ada kerinduan untuk bertemu, kerinduan berkarya bersama, dan yang penting bisa bersilaturahmi, pungkasnya.