Hapus Buta Aksara, Kampung Literasi Jatipulo Punya Program Baru
Setelah Pandemi Covid-19 mereda, Kampung Literasi Jatipulo kembali menggeliat. Program barunya yaitu pemberantasan buta aksara baik latin/alphabet maupun Al-Qur\'an. Sasaran dari program ini yaitu warga RW 08 Kampung Literasi, Jatipulo, Jakarta Barat untuk usia dewasa maupun anak putus sekolah yang belum bisa membaca.
Program baru yang digagas Lembaga Musyawah Kelurahan (LMK) yaitu Program Calistung (baca, tulis, hitung), Pemberantasan buta huruf Al-Qur\'an, program perbaikan baca Al-Qur\'an, serta program Bahasa Inggris. Masing-masing program digawangi oleh Relawan Literasi yang berasal dari unsur pemuda maupun tokoh masyarakat.
"Kita membuat program pemberantasan buta aksara meliputi pemberantasan buta aksara Bahasa Indonesia dan pemberantasan buta aksara Al Qur\'an yang pesertanya terdiri dari berbagai usia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua lanjut usia dengan harapan semoga program ini dapat bermanfaat meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga dalam membaca, menulis, berbicara, dan berhitung yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Muhammad Ridwan, Ketua LMK Jatipulo.
Ini Alasan Penting Lakukan Tes Kesuburan
Kampung Literasi Jatipulo dibentuk pada tahun 2019 berada di lokasi pemukiman padat penduduk. Kawasan ini menjadi pusat kampanye literasi di Jakarta untuk membantu meningkatkan tingkat minat membaca masyarakat.
Awalnya di kampung ini terdapat 5 kotak tersebar berisi beragam buku dimana anak-anak bebas membaca kapan saja dan tentunya mengembalikan bukunya pada tempat semula setelah selelsai.
Namun, sejak pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak untuk memutus rantai penularan virus Covid-19, kegiatan literasi menjadi terhenti. Setelah 2 tahun tidak aktif, warga Kampung Literasi mendapat semangat baru untuk berkegiatan dengan program Pemberantasan Buta Aksara.
Kehilangan Keluarga, Cinta Laura Ungkap Alasan di Balik Misi Balas Dendam dalam Series Terbarunya!
"Bersyukur sekali karena semangat kami dan para Relawan Literasi untuk bangkit didukung penuh oleh PLN UID Jakarta Raya melalui Program PLN Peduli. Memberantas buta aksara itu memang butuh kolaborasi, tidak bisa berdiri sendiri. Terima kasih banyak atas dukungan dan kolaborasinya yang menjadi energi kami untuk terus berupaya menggali potensi masyarakat dengan kemampuan keaksaraan agar lebih produktif dalam kehidupannya," kata Ridwan.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Gunawan, menyampaikan PLN siap mendukung masyarakat Jatipulo untuk meningkatkan minat baca karena membaca dapat membuka jendela ilmu pengetahuan, menambah wawasan, dan melatih analisa berfikir.
"Kami harap dengan membaca dapat mendorong peningkatan produktivitas masyarakat, beradaptasi dan kompetitif di era globalisasi," tambah Gunawan.
Peserta didik akan mendapat modul sesuai program pembelajaran serta alat tulis. Relawan Literasi dibekali dengan pelatihan sesuai program dan mengajar dengan alat bantu seperti laptop, infocus, serta layar proyektor.
"Kami mendukung Kampung Literasi RW 08 Jatipulo ini dengan pemberian sarana prasaraa serta pelatihan bagi relawan. Mudah-mudahan semangat kolaborasi ini bisa semakin ditingkatkan," kata Gunawan. (IKN/TSR)