Mikroba Jadi Kunci Manusia Membangun Koloni di Bulan dan Mars, Kok Bisa?

Mikroba Jadi Kunci Manusia Membangun Koloni di Bulan dan Mars, Kok Bisa?

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 13 Desember 2022 - 06:29
share

GenPI.co - Para peneliti di University of California Irvine (UCI) tengah mempertimbangkan cara baru agar mikroba dapat membantu manusia dalam membangun koloni di Bulan dan Mars.

Melansir Asian News International, Senin (12/12), mereka mempelajari proses biokimia dimana cyanobacteria menyerap nutrisi dari bebatuan di Gurun Atacama Chili.

Ilmuwan Departemen Sains dan Teknik Material UCI dan Departemen Biologi Universitas Johns Hopkins meneliti dengan mikroskop elektron beresolusi tinggi dan teknik pencitraan spektroskopi canggih.

Tujuannya untuk mendapatkan pemahaman yang tepat tentang bagaimana mikroorganisme memodifikasi mineral alami dan nanokeramik buatan.

Menurut para ilmuwan , faktor kuncinya adalah cyanobacteria yang menghasilkan biofilm dengan melarutkan partikel oksida besi magnetik di dalam batuan gipsum.

Bakteri tersebut kemudian mengubah magnetit menjadi hematit teroksidasi.

Temuan tim tersebut menjadi subjek makalah yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal Materials Today Bio, dianggap dapat memberikan jalur untuk metode penambangan biomimetik baru.

Hasilnya dapat diterapkan dalam pencetakan 3D skala besar atau manufaktur aditif pada skala yang berguna dalam teknik sipil di lingkungan yang keras, seperti di Bulan dan Mars .

Melalui proses biologis yang telah berkembang selama jutaan tahun, penambang kecil ini menggali bebatuan, kata penulis korespondensi David Kisailus, profesor material sains dan teknik UCI.

Dia menambahkan, bakteri itu mengekstraksi mineral yang penting untuk fungsi fisiologis, seperti fotosintesis, yang memungkinkan kelangsungan hidup.

"Bisakah manusia menggunakan pendekatan biokimia serupa untuk mendapatkan dan memanipulasi mineral yang kita anggap berharga? Proyek ini telah membawa kita ke jalur itu," tambah dia.

Gurun Atacama adalah salah satu tempat terkering dan paling tidak ramah di Bumi.

Namun Chroococcidiopsis, cyanobacterium ditemukan dalam sampel gipsum yang dikumpulkan di sana oleh tim Johns Hopkins.

Makhluk tersebut telah mengembangkan adaptasi paling menakjubkan untuk bertahan hidup di habitat berbatu," kata rekan penulis Jocelyne DiRuggiero, profesor biologi di universitas Baltimore.

Meurutnya, beberapa sifat itu termasuk menghasilkan klorofil yang menyerap foton merah jauh dan kemampuan mengekstraksi air dan zat besi dari mineral di sekitarnya.(*)

Lihat video seru ini:

Topik Menarik