Ismail Al-Jazari Ilmuwan Muslim Penemu Robot Pertama di Dunia, Ini Sosoknya!

Ismail Al-Jazari Ilmuwan Muslim Penemu Robot Pertama di Dunia, Ini Sosoknya!

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 9 November 2022 - 12:09
share

JAKARTA, iNews.id - Tidak banyak yang tahu sosok Ismail Al-Jazari. Yah, namanya terdengar asing di telinga kita. Namun, tahukah kamu bahwa Ismail Al-Jazari adalah seorang ilmuwan muslim punya peran dalam pengembangan teknologi modern.

Ismail Al-Jazari mempunyai peran penting di industri robotika. Dia dikenal sebagai salah satu penemu robot pertama di dunia.

Dikutip dari situs Robot Shop, Ismail Al-Jazari adalah seorang polymath kelahiran 1136. Dia lahir di Cizre (Turki) pada masa keemasan Islam.

Penemu, seniman sekaligus matematikawan ini pernah menjabat sebagai kepala Insinyur Istana Artuklu. Dilansir dari Sindonews, dia pernah menulis buku berjudul The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices, di mana berisi berbagai penemuan yang dibuatnya.

Sejumlah temuannya menampilkan mekanisme revolusioner. Dengan salah satu skemanya, dia berhasil membuat benda yang dianggap sebagai salah satu automata dan robot pertama di dunia.

Mark E. Rosheim mengatakan dampak yang diberikan Ismail terhadap dunia robotika sangat vital. Dikutip dari Iowa State University Library, Ismail tidak hanya dikenal sebagai bapak robotik.

Dengan sekitar 50 penemuan mekanismenya, dia juga kerap disebut bapak teknik modern. Beberapa penemuan yang disebutkan di bukunya mencakup mekanisme poros engkol, batang penghubung, robot humanoid, mesin piston reciprocating, pompa hisap, roda gigi segmental, dan jam mekanis pertama.

Menginspirasi Leonardo da Vinci Sangat sedikit yang tahu sebenarnya Da Vinci sangat terinspirasi oleh karya dan penemuan Al-Jazari.

Dikutip dari Europeana.eu, pengaruh ilmuwan muslim pada Leonardo secara umum dapat dilihat baik secara implisit maupun eksplisit di seluruh buku catatannya.

Studinya tentang proporsi geometris ternyata diinformasikan Tsabit ibn Qurra, karyanya tentang optik oleh Ibn Al Haytham (Alhazen) dan matematika oleh Al Kindi.

Bahkan, da Vinci merujuk pada Ibnu Sina (Avicenna) pada beberapa kesempatan dalam penyelidikan anatominya. Orang-orang dapat menemukan coretan di salah satu folionya. Leonardo mencari perlindungan dari penguasa Muslim, seperti Sultan Ottoman (Bajazid II).

Dia mengajukan petisi kepadanya dengan usulan beberapa desain yang cerdik, salah satunya adalah jembatan fantastis yang akan menghubungkan Eropa dan Asia, yang sekarang dikenal sebagai Jembatan Galata di Turki.

Apresiasinya terhadap inovasi ilmiah Muslim, bersama dengan ketertarikannya yang tak henti-hentinya pada desain mekanis berarti bahwa ia pasti sudah akrab dengan karya kanon agung para penemu dan insinyur Muslim.

Oleh karena itu, bukanlah suatu lompatan besar untuk menganggap Leonardo tercengang dan terilhami oleh pemikiran-pemikiran dari Al-Jaziri.

Topik Menarik