Paracetamol Cair Dilarang, Ini Cara Atasi Demam untuk Anak di Rumah

Paracetamol Cair Dilarang, Ini Cara Atasi Demam untuk Anak di Rumah

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 19 Oktober 2022 - 09:20
share

Saat tahu anak alami demam, tentu saja sebagai orang tua ingin segera memberikan pengobatan kepada anak. Namun kini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta kepada masyarakat untuk sementara enggak kasih anaknya paracetamol cair.

Hal itu untuk menghindari adanya gagal ginjal akut pada anak, yang akhir-akhir ini dialami di Indonesia.

Lantas, apa langkah yang perlu dilakukan orang tua saat tahu anaknya alami demam di rumah? Berikut ulasan singkat yang dikutip dari Alodokter .

1. Berikan Kompres

Langkah pertama saat anak demam adalah, cobalah dengan berikan kompres pada tubuhnya. Lakukan dengan menggunakan kain yang sudah direndam air biasa atau air sedikit hangat selama 20-30 menit.

Kompres bisa dilakukan pada dahi, dada, perut atau ketiak saat anak tidur atau berbaring. Jangan lupa ganti kompres jika mulai kering. Lalu, pantau suhu tubuh anak secara berkala setiap 1-2 jam setelah dikompres.

2. Jangan Pakai Baju Tebal

Pilihlah baju untuk anak dengan bahan yang nyaman dan tidak terlalu tebal. Sebab, saat menggunakan pakaian tebal, tubuhnya akan kepanasan dan sulit mengeluarkan panas tubuh, sehingga demamnya sulit mereda.

Jika si kecil merasa meriang atau kedinginan, gunakan pakaian yang nyaman dan dapat menyerap keringat, serta selimuti tubuhnya dengan selimut yang tipis.

3. Makanan dan Minuman yang cukup

Jika anak alami demam, kamu sebagai orang tua harus memastikan nutrisi dan cairan pada anak tercukupi. Hal itu supaya anak enggak mengalami dehidrasi.

Jika anak masih ASI eksklusif, pastikan ia sering disusui sesering mungkin. Namun jika anak mulai konsumsi MPASI atau makanan berat, kamu bisa lanjutkan pemberian ASI sambil kasih air mineral yang cukup.

Nah, pastikan juga air minum di rumah sudah memenuhi standar ya. Misal, tidak berwarna, berasa, berbau, atau mengandung zat-zat yang dapat membahayakan tubuh, khususnya si kecil.

Pastikan juga air yang dikonsumsi berasal dari sumber air yang terlindungi, sehingga kandungan mineral alami di dalamnya tetap terjaga. Jika anak sudah berusia 1 tahun atau lebih, kamu bisa kasih minuman isotonik elektrolit, karena mempunyai manfaat lebih saat demam.

Sebab, tubuh anak akan lebih banyak mengeluarkan cairan melalui keringat dan urine saat demam. Cairan itu perlu diganti agar tidak dehidrasi.

Pemberian minuman isotonik elektrolit ini lebih cepat diserap oleh tubuh, untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat berkeringat lebih banyak.

4. Jaga Suhu Ruangan

Pastikan suhu kamar tetap sejuk dan nyaman bagi si buah hati. Kamu sebagai orang tua boleh menyalakan pendingin ruangan, tapi pastikan suhu tidak terlalu dingin.

Kamu juga bisa menggunakankipas angindengan kecepatan yang rendah. Perlu diperhatikan, hindari mengarahkan kipas angin atau AC langsung ke tubuh si kecil, karena dapat membuatnya kedinginan.

5. Mandi dengan Air Hangat

Meski tengah demam, enggak ada salahnya tetap menjaga kebersihan anak dengan memandikannya. Namun, air yang digunakan saat mandi harus menggunakan air hangat.

Sebab, jika anak yang demam mandi dengan air dingin, bisa menyebabkan suhu tubuhnya tambah tinggi dan bikin si kecil menggigil karena kedinginan.

Lalu, kapan demam pada anak harus diwaspadai?

Apabila cara di atas enggak efektif menurunkan demam pada anak, kamu bisa langsung membawanya ke dokter agar dapat diperiksa lebih lanjut. Terlebih jika demam anak enggak reda setelah dua.

Kamu juga perlu waspada, jika anak mengalami gejala berikut:

- Anak alami tanda-tanda dehidrasi, yaitu diare, muntah-muntah, bibir kering, menangis tanpa keluar air mata, enggak mau makan atau menyusu, jarang atau enggak buang air kecil sama sekali

- Kejang

- Tampak sangat lemas

- Lebih sering mengantuk

- Sakit kepala berat

- Sesak napas

- Kulit pucat atau tampak kebiruan

- Pingsan

Menurunkan demam pada anak sebenarnya bisa dilakukan cukup perawatan di rumah. Namun, jika sudah timbul tanda-tanda atau gejala seperti di atas, maka sebaiknya kamu sebagai orang tua harus segera membawanya ke dokter.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik