Manakah yang Lebih Sehat: Makanan Direbus, Dikukus atau Dibakar?
Kabarnya makanan yang diolah dengan cara direbus, dikukus atau dibakar jauh lebih sehat dibanding digoreng. Jika dibandingkan ketiganya, mana yang lebih baik?
Ditulis oleh: Lariza Puteri
Beberapa tahun yang lalu, sebuah diet yang berfokus pada konsumsi makanan mentah cukup membuat banyak orang bingung. Menurut pelaku diet, mengonsumsi makanan mentah membuat mereka akan mendapatkan seluruh kandungan gizi yang ada di dalam makanan secara utuh. Well, it is true. Proses memasak yang terlalu lama atau tidak sesuai tingkat kepanasannya sangat mungkin merusak beberapa kandungan gizi makanan.
Namun, tidak semua bahan makanan bisa dimakan dalam keadaan mentah. Seperti daging, contohnya. Mengonsumsi daging mentah justru bisa membahayakan kesehatan, sebab daging mentah masih mengandung bakteri yang bersifat patogen dan menyebabkan penyakit.
Proses memasak juga terbagi menjadi beberapa, diantaranya ada memasak makanan dengan cara direbus, dikukus, dan dikabar. Lalu, manakah sebenarnya proses masak yang dianggap lebih baik? Berikut penjelasannya.
BACA JUGA: Hindari Kesalahan Umum Memasak Daging Kambing yang Bikin Alot dan Bau Ini!
Makanan dikukus
Cara memasak dengan cara dikukus bisa dibilang cara memasak terbaik, terutama untuk memasak sayuran, karena cara ini menghindarkan kehancuran kandungan gizi dalam makanan. Bahkan menurut United States Department of Agriculture (USDA), mengukus sayuran hanya akan mengurangi zat gizi sebanyak 15% untuk zat gizi yang paling tak stabil terhadap panas seperti vitamin C dan asam folat. Mengukus makanan juga menjadi cara yang baik dalam mempertahankan bentuk dan warna makanan.
Selain itu, proses mengukus juga membantu memecah kandungan serat dalam sayuran, sehingga bisa mengeluarkan kandungan gizi lain dan mengoptimalkan penyerapan zat gizi yang dibutuhkan saat kita mengonsumsinya. Nah, salah satu trik agar kandungan gizi hanya berkurang sedikit saat mengukus adalah dengan cara mengukus sayuran atau umbi-umbian dalam bentuk utuh (bersama dengan kulitnya). Baru kemudian kupas kulitnya setelah matang.
Makanan direbus
Untuk sayuran, karena suhu merebus lebih tinggi, maka vitamin dan mineral yang hilang bisa lebih banyak daripada saat mengukus. Kalau menurut USDA, merebus bisa menurunkan 25%-35% kandungan vitamin C dan asam folat. Sama seperti mengukus, metode ini juga melembutkan kandungan serat, sehingga penyerapan zat ini menjadi lebih baik.
Untuk mengurangi risiko hilangnya kandungan gizi makanan yang direbus, coba lakukan proses memotong makanan dalam potongan yang besar, mencuci sayuran sebelum dipotong, dan menggunakan jumlah air secukupnya. Sebab, terlalu banyak air juga dapat membuat kandungan gizi makanan cepat hilang.
Makanan dibakar
Suhu yang digunakan untuk memanggang atau membakar makanan jauh lebih tinggi daripada mengukus atau merebus. Sehingga, sudah bisa ditebak, metode ini membuat kandungan nutrisi lebih banyak lagi hilang. Tapi, metode ini membantu menghancurkan dan menonaktifkan beberapa mikroorganisme yang tidak bersahabat dengan makanan. Ini akan meningkatkan nilai gizi makanan.
Rayuan Maut Ratu Camilla yang Buat Raja Charles III Jatuh Hati: Nenek Buyut Saya Simpanan Kakek Anda
Salah satu trik agar kandungan nutrisi makanan tidak banyak hilang saat memanggang, cobalah dengan memanggang sayuran dalam kedaaan utuh (beserta kulitnya). Cara ini meminimalkan kontak udara dengan makanan sehingga mengurangi hilangnya kandungan nutrisi makanan. Kelemahan metode ini adalah suhu memasak yang tinggi dan waktu memasak yang jauh lebih lama membuat makanan kehilangan cukup banyak kandungan gizinya. Selain itu, bagian makanan yang hangus juga disinyalir bisa meningkatkan risiko kanker.
Nah, kalau Mommies lebih pilik proses dan metode memasak yang mana?
BACA JUGA: 12 Tips Memasak Pasta yang Mommies Wajib Tahu
Cover image: Image by valeria_aksakova on Freepik