Sejarah Komunikasi Lintas Budaya Maritim di Nusantara
JEMBER, NETRALNEWS.COM - Nusantara atau saat ini kita sebut dengan Indonesia merupakan negara maritim dengan sejarah yang sangat panjang. Wilayah Indonesia disebut negara maritim karena kurang lebih 2/3 wilayah Indonesia merupakan laut. Laut yang dimiliki Indonesia antara lain Laut Jawa, Laut Maluku, Selat Sunda, Selat Malaka, dan masih banyak lainnya.
Keempat laut di atas merupakan laut yang sangat strategis dalam sejarah Nusantara. Jika berbicara mengenai Nusantara sebagai negara maritim, tidak bisa kita pungkiri mengenai komunikasi lintas budaya masyarakat masitim di Nusantara.
Melalui kajian sejarah maritim, kitaakan mengetahui tentang komunikasi lintas budaya antara suatu komunitas dengan yang lain. Komunikasi tersebutbisa menjadi dasar bagi proses integrasi bagi masyarakat Indonesia baik melalui saluran pelayaran maupun perdagangan.
Jadwal Sholat Bekasi dan Sekitarnya
Fernard Braudel mengatakan bahwa laut mengandung dinamika yang menciptakan kesatuan, hubungan antarmanusia dan antarbudaya melalui transportasi, perdagangan, dan pertemuan budaya. Pandangan Braudel yaitu lautan bukan sebagai pemisah melainkan mempersatukan pulau-pulau.
Dalam faktanya, Indonesia merupakan satu kesatuan politik yang mengikat beribu-ribu pulau dan bersatu suku bangsa sebagai hasil perjalanan sejarah di mana di dalamnya terdapat faktor hubungan antara pulau, antarsuku bangsa, dan antarbangsa.
Dari hubungan dan perkembangan sejarah tersebut kemudian menghasilkan suatu peradaban yang semakin maju. Berikut penjelasan dari komunikasi lintas budaya masyarakat maritim Nusantara.
Zaman Prasejarah
Pada zaman prasejarah masyarakat sudah menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain. Salah satu bukti adanya hubungan masyarakat Nusantara dengan bangsa lain terutama di daratan Asia Tenggara dengan adanya bukti bahwa masyarakat Nusantara dikenal sebagai pelayar atau pengarung lautan (ingatlah lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut") .
Terdapat bukti lain yaitu ditemukannya kapak persegi dan nekara perunggu di Indonesia yang jenisnya sama dengan kapak persegi dan nekara perunggu yang ada di daratan Asia Tenggara. Dari bukti penemuan ini setidaknya menunjukkan bahwa sejak zaman prasejarah sudah terjadi hubungan budaya antarbangsa, walaupun belum terdapat aktivitas perdagangan seperti saat ini.
Zaman Sejarah
Pada era sejarah (atau zaman aksara atau era mengenal tulisan, red ) ini, komunikasi lintas budaya masyarakat maritim Nusantara yang terjadi yaitu perdagangan antar bangsa jalur India-Nusantara-China dan juga komunikasi Hindu-Budha.
Dalam mengungkap hubungan dagang antara Nusantara dengan India pada awal zaman sejarah yaitu dengan berpangkal pada pengetahuan bahwa Indonesia adalah negara dari kesatuan wilayah Asia Tenggara yang mana timbul persamaan pada corak budaya.
Perdagangan atau hubungan India dengan Nusantara merupakan bagian dari perdagangan atau hubungan internasional. Letak kepualauan Indonesia membentang di sebelah timur India sebagai kelanjutandari daratan Asia Tenggara tidak terlalu sulit dicapai dari India.
Kegiatan perdagangan India ke Asia Tenggara tidak lagi berupa pertukaran barang antara dua masyarakat, tetapi merupakan bagian dari pola perdagangan India yang telah berkembang selama berabad-abad sebelum Masehi.
Keluarga Kerajaan Termiskin di Eropa dengan Kekayaan 215 Kali Lebih Sedikit dari Raja Charles III
Berbeda dengan India, bangsa Cina baru mengadakan hubungan dengan Indonesia pada abad ke-5 Masehi. Para bangsawan Cina mendorong tumbuhnya perdagangan maritim dari Asia Barat ke Asia Selatan melalui Indonesia.
Bersamaan dengan berkembangnya hubungan perdagangan tersebut, berkembang pula hasil dari Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dari hubungan dagang Cina dengan Indonesia terdapat hubungan pelayaran langsung antarkeduanya.
Komunikasi HinduBudha yang terjadi yaitu Indianisasi masuk ke Indonesia dan membentuk kebudayaan dan agama. Dalam perjalanannya, para pedagang India mengundang para Brahmana Hindu ke Indonesia untuk menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
Tidak hanya di bidang keagamaan namun juga dalam bidang pemerintahan, peradilan, perundang-undangan, kebudayaan, sistem kasta, dan sebagainya.
Indianisasi juga identik dengan penyebaran agama Budha melalui para pendeta atau biksu yang menyebar melalui jalur perdagangan. Salah satu contoh corak seni yang menonjol masa HinduBudha adalah seni bangunan candi di Indonesia dan tulisan pada prasasti-prasasti yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Penulis: Selvia Andrewulan
Referensi :
Widjaja, S. 2019. Sejarah dan Politik Maritim Indonesia. Jakarta : Amafrad press
Burhanuddin, S., Suroyo, A. D., Susilowati, E., Sulistyono, S. T., Supriyono, A., Widodo, S. K., & Purbani, D. 2003. Sejarah Maritim Indonesia: Menelusuri Jiwa Bahari Bangsa Indonesia Dalam Proses Integrasi Bangsa (Sejak Zaman Prasejarah Hingga Abad XVII). Jakarta: KPP-Balitbang.