Viral, Video Lawas SBY Sebut `Jangan-jangan yang Menuduh Pemilu Curang Itu Dulu Sering Curang`

Viral, Video Lawas SBY Sebut `Jangan-jangan yang Menuduh Pemilu Curang Itu Dulu Sering Curang`

Gaya Hidup | netralnews.com | Rabu, 21 September 2022 - 20:41
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Viral di media sosial video lawas pernyataan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut \'Jangan-jangan orang yang sering menuduh pemilu curang itu dulu sering curang\'.

Dalam video lawas itu, SBY berbicara soal politisi yang mudah menuduh pemilu curang. Pernyataan itu dilontarkan SBY jelang Pilpres 2014 lalu saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden.

"Saya mendengar, dan kalau saya perhatikan politisi yang mudah menuduh pemilu curang ya itu-itu saja orangnya. Jangan-jangan orang yang sering menuduh pemilu curang itu dulu sering curang, dikira orang lain melakukan yang sama," kata SBY dalam potongan video yang beredar di media sosial.

Video tersebut ramai diperbincangkan netizen lantaran dikaitkan dengan pernyataan SBY beberapa hari lalu yang mengaku siap turun gunung karena mendengar kabar bahwa Pemilu 2024 bakal diselenggarakan dengan tidak jujur dan adil. Bahkan SBY menduga adanya upaya membuat Pilpres 2024 diikuti hanya dua pasangan capres-cawapres.

Pada video berdurasi 50 detik itu disematkan tangkapan layar pernyataan terkini SBY yang diberitakan salah satu media dengan judul berita \'SBY: Saya Harus Turun Gunung, Ada Tanda- tanda Pilpres 2024 Tidak Adil\'.

Video tersebut juga diunggah politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli di akun Twitternya, @GunRomli, Selasa (20/9/2022).

Dalam cuitannya, Guntur Romli mengatakan bahwa dirinya sekedar mengingatkan apa yang disampaikan SBY dulu dan sekarang.

"Kata Pak SBY \'saya turun gunung karena ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil\'," tulis @GunRomli.

"Saya jadi teringat kata-kata Pak SBY dulu \'jangan-jangan orang yg sering menuduh pemilu curang dulunya sering curang\'.

#SekedarMengingatkan," kata Guntur.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendapat informasi bahwa Pemilu 2024 berpotensi tidak jujur dan adil. Karenanya, ia menyatakan siap turun gunung di pesta demokrasi lima tahunan itu.

Hal tersebut disampaikan SBY kepada kader Partai Demokrat saat menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY.

Bahkan, SBY juga mengklaim telah menerima informasi bahwa Pemilu 2024 mendatang akan diatur oleh \'mereka\' dengan menetapkan hanya dua pasangan calon presiden dan wakil presiden saja. Namun demikian, SBY tak menyebutkan secara gamblang \'mereka\' yang dimaksud.

"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ucap dia.

"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan," tutur SBY.


Topik Menarik