Mengatasi Kaki Agar Tidak Tetanus Akibat Menginjak Paku Berkarat

Mengatasi Kaki Agar Tidak Tetanus Akibat Menginjak Paku Berkarat

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 10 September 2022 - 06:37
share

BATU, iNews.id - Kamu berisiko terkena penyakit tetanus bila tertusuk atau menginjak benda tajam berkarat. Ini cara mengatasi tetanus saat tertusuk paku.

Tetanus adalah penyakit serius akibat toksin yang dibuat oleh spora bakteri Clostridium tetani. Kalau tertusuk benda tajam berkarat seperti paku atau kawat, tetanus berisiko terjadi.

Gejala tetanus antara lain kejang dan kaku di otot rahang, otot leher dan otot perut kaku, sulit menelan, demam, berkeringat, dan detak jantung cepat.

Bahaya tetanus dapat merusak saraf pengendali otot, sehingga menimbulkan kaku dan kejang.

Kalau kamu kena paku saat berkegiatan, segera lakukan cara mencegah tetanus saat tertusuk paku berikut ini:

1. Cuci Luka dengan Air Mengalir dan Sabun

Cara mengobati kaki kena paku yang pertama adalah membersihkan luka dengan sabun dan air mengalir.

Saat terluka, banyak orang yang membiarkan luka tersebut atau langsung menutupnya dengan plester. Padahal, luka wajib dibersihkan terlebih dulu dengan air mengalir.

Alirkan air bersih setidaknya sejumlah 500 ml sampai 1 liter, tergantung luas luka. Khusus untuk luka akibat benda tajam berkarat, bersihkan juga dengan sabun.

Bersihkan luka selama beberapa waktu. Gosok perlahan agar dapat membunuh kuman lebih efektif.

2. Keluarkan Kotoran

Perhatikan luka secara saksama. Usahakan untuk mengeluarkan kotoran dan partikel lainnya yang terlihat. Langkah ini penting untuk mencegah tetanus dan melindungi kamu dari infeksi bakteri lainnya pada luka.

Untuk mengeluarkan kotoran dari luka, semprotkan air bersih dengan kekuatan ringan-sedang agar kotoran dapat terbilas keluar dari luka.

3. Gunakan Cairan Antiseptik

Selain air mengalir dan sabun, kamu juga dapat menggunakan cairan antiseptik seperti chlorhexidine atau povidone iodine sebagai bagian dari obat tertusuk paku.

Cairan antiseptik memang lebih efektif dibandingkan sabun biasa untuk membunuh bakteri dan kuman. Namun, biasanya antiseptik akan menimbulkan perih saat mengenai luka, khususnya luka terbuka yang cukup besar.

4. Tutup Luka dan Berobat ke Dokter

Setelah luka dibersihkan, persiapkan diri untuk berobat ke dokter. Sebelum pergi, pastikan untuk menutup luka dengan kasa bersih atau plester, khususnya jika luka ada di telapak kaki.

Pasalnya, telapak kaki merupakan area yang paling mendapatkan gesekan dan tekanan cukup kuat. Selain itu, bagian ini mudah terpapar lingkungan sekitar ketika berjalan.

Bila luka dialami di bagian tubuh yang tidak terlalu mendapatkan gesekan atau tekanan, kamu tak perlu menutupnya dengan kasa atau plester.

5. Ketahui Riwayat Vaksin Tetanus

Riwayat vaksin sangatlah penting dalam menentukan apakah kamu perlu mendapatkan vaksin tetanus jenis aktif atau pasif.

Vaksin aktif adalah vaksin yang mengandung antigen berupa bakteri atau kuman yang sudah mati atau dilemahkan, sehingga menstimulasi tubuh untuk membentuk antibodi terhadap kuman tersebut.

Sedangkan, vaksin pasif adalah vaksin yang mengandung antibodi terhadap suatu jenis kuman.

Apabila kamu tidak mengetahui riwayat pemberian vaksin dalam 5-10 tahun terakhir, maka jenis vaksin yang diberikan adalah keduanya, baik aktif maupun pasif.

Topik Menarik