3 Penyebab Kleptomania, Waspada, Kamu Wajib Tahu
GenPI.co Jatim - Kleptomania merupakan sebuah penyakit suka mencuri yang disebabkan beberapa hal.
Nah persoalan suka mencuri pada orang yang mengalami kleptomania berbeda. Mereka mengambil barang untuk memenuhi hasratnya saja.
Seseorang tersebut seakan tidak dapat menahan gejolak yang ada di dalam dirinya, saat melihat barang milik orang lain menarik. Padahal barang tersebut tidak dibutuhkan.
Selain itu kleptomania saat mencuri barang biasanya harganya bisa mereka beli dan bahkan tak bernilai.
Kleptomania ini belum diketahui penyebab pastinya, namun menurut sejumlah teori dijelaskan perubahan otak bisa menjadi sebabnya.
Berikut ini 3 penyebab kleptomania yang wajib kamu tahu sebagai bentuk antisipasi.
1. Serotonin bermasalah
Serotonin adalah zat kimia yang dapat ditemukan pada otak.
Zat kimia ini diproduksi tubuh dari asam amino trytophan.
Serotonin memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, seperti menyembuhkan luka, menjaga kesehatan tulang, hingga mengatur emosi.
Nah, apabila kadar serotonin di dalam tubuh sedang rendah, maka akan berpengaruh pada emosi .
Hal inilah yang bisa membuat jiwa kleptomania bergejolak.
2. Gangguan adiktif
Gangguang kleptomania ternyata tidak hanya timbul dari permasalahan di dalam tubuh saja. Persoalan sehari-hari juga bisa menimbulkan sifat ini.
Salah satu persoalan sehari-hari yang dapat memunculkan jiwa klepto adalah himpitan ekonomi.
Sebagai contoh, seseorang tidak memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia lantas mengambil jalan pintas dengan mencuri.
Percobaan mencuri ini sukses dia lakukan hingga menimbulkan suasana hati yang berdebar-debar.
Hal inilah yang kemudian mendorong seseorang itu untuk mengulangi perbuatannya.
3.Otak kacau akibat opiod
Menggunakan obat-obatan terlarang secara terus menerus juga bisa menyebabkan seseorang memiliki sifat kleptomania.
Salah satu obat terlarang yang bisa mengacaukan otak adalah opiod.
Selain mengacaukan otak, opiod juga membuat kecanduan dan berdampak pada sifat adiktif. ( Hellosehat )
Jangan lewatkan video populer ini: