5 Perbedaan Jalan dan Lari yang Perlu Diketahui!
5 Perbedaan jalan dan lari yang perlu diketahui ! Okezone akan membahasnya. Lari dan jalan adalah aktivitas olahraga yang sangat ekonomis dan bisa dilakukan oleh siapa pun.
Banyak orang melakoni dua olahraga tersebut agar badan tetap fit. Kedua olahraga ini memiliki persamaan, yaitu dilakukan dengan cara menggerakan tubuh untuk berpindah dari satu posisi ke posisi lain menggunakan kaki secara bergantian.
Meski mirip, dua olahraga ini juga memiliki perbedaan. Okezone akan mengulas perbedaan dua olahraga ini.
5 Perbedaan Jalan dan Lari yang Perlu Anda Ketahui
5. Teknik Gerakan
(Agus Prayogo saat beraksi, foto: PON XX Papua 2022)
Perbedaan jalan dan lari ada pada teknik gerakannya. Jika berjalan, kedua kaki akan bergerak dengan adanya kontak dengan tanah dan anggota tubuh lain tidak akan ikut bergerak.
Sementara itu, jika berlari, kedua kaki yang bergerak tidak terasa melakukan kontak dengan tanah karena tubuh akan terasa melayang untuk beberapa detik hingga kaki menyentuh tanah kembali. Pada aktivitas ini, semua anggota tubuh juga ikut bergerak.
4. Kecepatan
(Jalan cepat di SEA Games 2019, foto: Istimewa)
Aktivitas berlari dan berjalan memiliki perbedaan pada kecepatan. Jika berlari, rata-rata kecepatannya berkisar antara 10km/jam hingga 44km/jam untuk lari cepat. Lalu, aktivitas jalan kaki rata-rata kecepatannya adalah 5km/jam dan jalan cepat sebesar 8km/jam.
3. Cabang Lomba
(Ilustrasi lari marathon, foto: Istimewa)
Cabang perlombaan lari dan jalan pun berbeda. Umumnya, aktivitas jalan kaki diperlombakan dengan sebutan jalan cepat. Olahraga ini mengutamakan presisi serta langkah kaki. Gerakannya merujuk pada ayunan kaki yang mengarah ke depan tanpa menghilangkan kontak kaki belakang dengan permukaan tanah.
Sementara itu, cabang olahraga lari memiliki lebih banyak kategori berdasarkan lintasannya, yaitu lari jarak pendek atau sprint, lari jarak menengah atau middle -distance running, dan lari jarak jauh atau lari maraton. Setiap kategori memiliki aturan dan cara yang berbeda pula.
2. Intensitas
(Ilustrasi lari marathon, foto: Istimewa)
Perbedaan selanjutnya adalah pada intensitasnya. Intensitas lari lebih tinggi dari intensitas jalan kaki. Oleh karena itu, olahraga lari lebih banyak membakar energi daripada jalan kaki.
1. Risiko Cedera
(Ilustrasi lari marathon, foto: Istimewa)
Risiko cedera dari kedua olahraga ini tentunya berbeda. Sebuah studi menyatakan, pelari bisa lebih tinggi terkena cedera, sedangkan pejalan kaki tidak.
Cedera umum untuk pelari adalah tibial stress atau peradangan pada otot tendon. Peneliti memperkirakan, setengah dari jumlah pelari berisiko terkena cedera ini.