Saya Pengen Jadi Pilot: Terjun Bebas atau Free Fall
JAKARTA - Jenis lain dari operasi penerjunan adalah Terjun Bebas atau Free Fall . Baik terjun statik maupun terjun bebas bisa dilakukan dalam konteks operasi militer, maupun untuk olahraga. Terjun bebas dikenal pula sebagai olahraga skydiving atau parachuting . Terjun bebas ini dapat sebagai kegiatan rekreasi dan olahraga, namun juga sebagai operasi militer dalam operasi penyusupan jauh ke daerah lawan.
Terjun bebas berkembang dengan pesat tidak hanya untuk keperluan militer atau perang, akan tetapi juga berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Terjun bebas mulai dipertandingkan tahun 1930 dan menjadi cabang olahraga internasional tahun 1952.
Terjun statik dan terjun bebas pertama kali memang dilakukan sebagai kebutuhan operasi militer, pasukannya disebut sebagai "Airborne Forces" atau Pasukan Lintas Udara. Sejarah terjun bebas berawal da tahun 1797 saat Andre-Jacques Garnerin berhasil melakukan terjun bebas dari sebuah balon udara.
Berbeda dengan terjun statik, maka dalam terjun bebas ada satu tahapan di mana sang penerjun benar-benar terjun dengan bebas, dan baru pada ketinggian tertentu parasutnya dibuka. Dalam terjun bebas, terbukanya payung dapat diset pada moda otomatik dan dapat juga dibuka sendiri oleh sang penerjun secara manual.
Sangat berlainan dengan terjun statik yang dilaksanakan dari ketinggian 1.000 atau 1.100 ft, maka pada terjun bebas harus dilakukan pada ketinggian 3.000 ft ke atas. Penerjun dapat melompat dari ketinggian 3.000 ft, 4.000 ft, bahkan dari 13.000 ft atau lebih.
Pada sekuel melompat dari pesawat pada ketinggian yang cukup, para penerjun melakukan terjun bebas di udara untuk lebih kurang satu menit, sebelum kemudian membuka payungnya melayang-layang sampai mendarat dengan arah pendaratan yang dapat diatur olehnya. Melayang sejak payung mengembang sampai dengan mendarat, akan memakan waktu lima sampai tujuh menit, tergantung dari ketinggian berapa mereka keluar pesawat dan juga seberapa besar tiupan angin.
Dengan payung yang berkembang sang penerjun dapat mengatur arah dan kecepatan, menggunakan togel pada peralatan payungnya dan bahkan dapat mengatur pendaratan yang halus di tanah.
Menerjunkan para penerjun bebas relatif lebih mudah, karena pilot hanya mengantarnya saja ke ketinggian yang dikehendaki dan ke area penerjunan. Para penerjun menentukan sendiri saat yang tepat bagi mereka untuk melompat keluar pesawat. Sama dengan penerbangan untuk melakukan penerjunan statik, sebelum take off pintu pesawat sudah dilepaskan.
Menerjunkan para olahragawan terjun bebas atau sky diving cukup menyenangkan, karena suasana sangat relaks. Di masa inilah saya berjumpa dan kemudian berteman dengan Didiet Hoegeng, putra Jenderal Polisi Hoegeng, Nunuz pimpinan Band Flash Back, Hoeda, Yapto, dan lain-lain. Menerbangkan Dakota untuk keperluan Federasi Aerosport Indonesia (FASI) dalam kegiatan terjun bebas ternyata menambah banyak teman.
Catatan:
Dikutip dari buku Chappy Hakim, 2011, Saya Pengen Jadi Pilot , hlm 140-143.