Hukum Huruf Mad Silah Qasirah beserta Ciri-Cirinya, Begini Cara Membacanya

Hukum Huruf Mad Silah Qasirah beserta Ciri-Cirinya, Begini Cara Membacanya

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 19 Juli 2022 - 11:22
share

JAKARTA, iNews.id - Memahami hukum huruf Mad Silah Qasirah sangat penting dalam membaca Al Quran. Hal ini seupaya setiap muslim dapat membaca Al Quran dengan tartil dan benar sesuai kaidah hukum bacaan.

Pemahaman ilmu tajwid perlu diperhatikan agar kalimat atau ayat Al Quran yang dibaca salah makna. Mad Silah Qasirah merupakan salah satu hukum bacaan yang dapat dipelajari.

Lantas apakah hukum Mad Shilah Qasirah itu? Berikut ini pembahasan sekaligus contoh dan cara membacanya.

Hukum Huruf Mad Silah Qasirah beserta Ciri-Cirinya

Secara bahasa, Mad memiliki arti tambahan atau juga panjang. Sementara Shilah bisa dimaknai dengan lanjut. Artinya, Mad tidak akan muncul kecuali ketika dibaca lanjut, atau dengan kata lain, tidak dibaca panjang (mad) kalau tidak lanjut.

Dilansir iNews.id dari Lafal Quran, Selasa (19/7/2022), kata shilah menurut bahasa artinya hubungan, sedangkan qashirah artinya pendek. Oleh karena itu, yang disebut Mad Silah Qasirah menurut istilah adalah bacaan yang dibaca panjang karena ada Ha Dhomir sebelumnya bertemu huruf yang berharakat dan dibaca pendek karena ada Ha Dhomir yang dihubungkan dengan huruf sukun atau tasydid.

Hukum bacaan disebut Mad Silah Qasirah apabila ada Ha Dhomir ( , ) yang berada sesudah huruf yang berharakat, kecuali huruf mati atau sukun dan tidak pula dihubungkan dengan huruf berikutnya, seperti bacaan tasydid atau huruf mati atau sukun.

Cara membaca hukum mad shilah qashirah yaitu dibaca dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang Mad Thobii.

Ciri-ciri dan Contoh Bacaan Mad Silah Qasirah

Ciri khusus Mad Silah Qasirah yakni dhomah terbalik di ha dhamir atau kasrah berdiri. Mad Silah Qasirah (pendek) yaitu mad silah yang tidak diikuti hamzah dan dibaca panjang dua harakat atau satu alif. Jika diikuti hamzah, maka hukumnya tidak Mad Shilah Qasirah lagi melainkan Mad Shilah Thawilah.

Sebagai contoh adalah dua kalimat berikut ini,

- Surat Al Lahab Ayat 4:

Latin: Wam ra atuhuu hamma latal hathab

- Surat Al Qari\'ah ayat 9:

Latin: Faummuhuu haawiyah

- Surat Al Ikhlas Ayat 4:

Latin: Wa lam yakul-lahuu kufuwan ahad

Berikut ini adalah pengecualian hukum bacaan mad silah qashirah, diantaranya:

1. Ha Dhomir ( , ) yang didahului huruf sukun/mati. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:

Dibaca: Wastaghfirhu

Dibaca: Min akhiihi

Dibaca: Wabaniihi

Dibaca: Waradluu anhu

Dibaca: Alaihi ahad

Kecuali satu di dalam Al Quran dalam surat Al Furqan ayat 69, pada lafal tetap harus dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat/ketukan.

2. Ha Dhomir ( , ) yang sesudahnya ada huruf sukun/mati atau huruf yang bertasydid. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:

Demikian adalah hukum bacaan atau huruf Mad Silah Qashirah yang perlu diperhatikan saat membaca Al Quran. Panjang pendek harakat pada hukum bacaan tersebut perlu diindahkan dengan baik ketika bertemu suatu kata atau kalimat dengan hukum Mad Shilah Qashirah.

Topik Menarik