Woww! Dewi Sekartaji Ternyata Cantik Ruuaaarrr Biasa, Begini Kemolekannya, Gaes!

Woww! Dewi Sekartaji Ternyata Cantik Ruuaaarrr Biasa, Begini Kemolekannya, Gaes!

Gaya Hidup | netralnews.com | Kamis, 7 Juli 2022 - 09:01
share

MALANG, NETRALNEWS.COM - Cerita panji merupakan karya sastra asli Indonesia. Cerita panji diperkirakan berkembang pada masa Majapahit. Bahkan begitu populernya, cerita panji menyebar hingga ke Asia Daratan.

Di beberapa candi di Jawa Timur, juga terdapat relief cerita panji. Cerita panji ditransformasikan ke dalam berbagai bentuk seni. Cerita panji juga dijadikan dasar pertunjukkan modern masa kini, seperti: wayang, topeng, kethoprak.

Ada banyak varian atau versi cerita panji. Salah satu versi dari cerita panji adalah Panji Angreni.

Cerita Panji Angreni menggambarkan Dewi Sekartaji sebagai perempuan yang begitu cantik, bahkan dianggap melebihi kecantikan semua Wanita. Seperti apakah pencitraannya?

Penggambaran secara verbal dari Cerita Panji Angreni dapat disajikan seperti berikut ini.

Warnanen rasmining pura (alkisah sang putri).

Rinengga ing kancana sinepuh ing warni (tubuhnya bagai disepuh dengan emas).

Yen mesem sor madu juruh (senyumnya sepahit madu).

Waja yaya mutyara (gigi bagai Mutiara).

Asor kilang lindrining kang pandulu (pandangan matanya sangat indah) .

Miwah pancere wadana kadi sasangka ingaksi (dan roman wajahnya tampak bagai bulan).

Lindrining netra lwir kilang (pandang matanya amat indah).

Rema Panjang mangke nyalorot wilis (rambut Panjang bersinar kehijauan).

Sarirane ngraras alus (tubuhnya sepadan kulitnya halus).

Lunyu gadhing umiyat (tampak sehalus gading).

Suwaranira arum manis karungu (suaranya terdengah merdu).

Weh suci tumwang lwir ukiran kancana (bersih berseri, mulia, bagai emas terukir).

Manggis karengat kang lathi (bibirnya bak manggis merekah).

Tan patandingan ing warni (tiada banding).

Itulah ungkapan-ungkapan verbal yang digunakan untuk menggambarkan sosok Dewi Sekartaji.

Begitu santun nenek-moyang kita dalam menggambarkan kecantikan seorang wanita. Tidak menggambarkan erotika atau eksotika lahiriah wanita. Tidak terkesan vulgar.

Meskipun begitu, kita bisa membayangkan seperti apa sihhhh kecantikan sosok Dewi Sekartaji.

Mungkin kita bisa melayangkan ingatan kita pada sosok mantan kaleeee . Atau pada sosok yang telah jadi pasangan Anda? Uuuuppppssss!

Penulis: Susanto Yunus Alfian

Alumni Program Doktor Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang. Sekarang meminati kajian sejarah, pendidikan sejarah, dan pendidikan karakter.

Disarikan dari:

Saputra, K. H. (2017). Aspek kesastraan Panji Angreni. Cetakan kedua. Jakarta: bukupop.

Topik Menarik