Viral Wanita Curhat Alami Benjolan di Mata, Dikira Bintitan Ternyata Kena Penyakit Ini
Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan curhatan seorang wanita yang mengalami benjolan di bagian mata.
Wanita pemilik akun TikTok @ismajeslyn itu mengaku menderita benjolan di mata selama berbulan-bulan.
Sebenarnya benjolannya sudah mau hampir satu tahunan tapi masih kecil, ucapnya dalam keterangan video yang dilihat Indozone, Jumat (24/6/2022).
Awalnya dia mengira benjolan tersebut bintitan biasa. Namun setelah dikompres tak kunjung sembuh dia pun memutuskan untuk ke rumah sakit.
Sering dikompres pun ga begitu ngaruh buat kempes. Akhirnya berani buat ditindak aja di RS, sambungnya.
Begitu ke rumah sakit, dia mendapati fakta bahwa benjolan yang dideritanya bukanlah bintitan melainkan penyakit kalazion yang harus dioperasi.
Alhamdulillah sampai sekarang kalazion-nya sudah tidak tumbuh lagi asalkan rutin menjaga kebersihan di daerah mata, ceritanya.
@ismajeslyn Ketemu lg sama pisau OP dh jadinya???? #fyp #kalazion #kalazionhistory #kalazionbintitan
? Yeahh Remix - sumbing46
Lantas seperti apa penyakit kalazion yang diderita Isma?
Mengutip dari Cleveland Clinic , kalazion adalah benjolan di kelopak mata yang muncul akibat penyumbatan pada kelenjar meibom.
Benjolan tersebut biasanya tampak kemerahan, berukuran kecil, tidak terasa nyeri, dan bisa bertahan hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Kalazion ini berbeda dengan hordeolum atau bintitan yang muncul akibat penyumbatan kelenjar di bulu mata.
Kelenjar meibom berukuran lebih besar dan letaknya pun lebih dalam. Kelenjar ini berfungsi memproduksi minyak (sebum) untuk menjaga kelembapan mata.
Kalazionini juga dapat dialami oleh siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kalazion, yaitu di antaranya:
Gejala Kalazion
Jadwal Sholat Bekasi dan Sekitarnya
Menurut informasi di WebMD , kalazion umumnya muncul di kelopak mata atas, tetapi juga bisa timbul di kelopak mata bawah. Kondisi ini juga bisa terjadi di salah satu atau kedua mata.
Adapun beberapa gejalanya, yaitu sebagai berikut:
Pencegahan Kalazion
Meski semua orang beresiko mengalami kalazion, penyakit ini tetap dapat dicegah dengan cara sebagai berikut: