Swa Bhuwana Paksa, Doktrin dan Makna Lambang Milik TNI Angkatan Udara
JAKARTA Swa Bhuwana Paksa, lambang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara ( TNI AU ) yang berwujud burung garuda dengan kepakan sayapnya dan lima anak panah di atas perisai peta Indonesia. Rupanya bukan hanya itu, Swa Bhuwana Paksa juga merupakan dokrin atau ajaran .
Dikutip dari situs resmi TNI AU, asal mula kata Swa Bhuwana Paksa ini berasal dari Prof. Dr. R. Ng. Purbotjaroko, seorang mahaguru ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno. Saat itu, dia memberikan dua saran, yaitu Ring Angkasa Ring Angkasa Juga (Sekali di udara tetap di udara) dan Swa Bhuwana Paksa (Sayap Tanah Air). Akhirnya yang dipilih adalah Swa Bhuwana Paksa menggantikan motto sebelumnya Alae Patriae.
Dalam melaksanakan peran, fungsi, dan tugasnya, TNI AU membutuhkan doktrin, dokumen dan petunjuk. Doktrin dan petunjuk tersebut memuat tentang ketentuan yang menjadi tuntutan dalam tata cara, urutan kegiatan, serta prosedur dalam menjalankan suatu rangkaian kegiatan, baik sebuah operasi militer maupun penggunaan kekuatan.
Dalam identitasnya, TNI AU memiliki lambang dengan wujud burung Garuda yang merentangkan sayap serta mencengkeram lima buah anak panah di atas perisai gambaran peta Indonesia. Selain itu, posisi kepala burung Garuda menoleh ke sebelah timur serta menyandang pita bertuliskan motto Swa Bhuwana Paksa. Burung Garuda juga dilingkari dua untai manggar yang kedua pangkalnya saling bertemu di bawah perisai.
Lantas, apakah makna dari lambang tersebut? berikut ulasannya :
1. Figur Burung Garuda
Burung Garuda merupakan jenis burung yang memiliki tubuh kuat dan gagah. Dalam penggambarannya, figur Burung Garuda ini diartikan sebagai lambang kejantanan, keperwiraan, keberanian, kegagahan, dan lainnya.
Berbagai sifat tersebut merupakan sifat yang dimiliki TNI AU dalam tugas dan fungsinya sebagai penegak kedaulatan di udara yang berciri khas kecepatan, jarak capai, hingga kemampuan manuver.
Selain itu, figur Burung Garuda juga memiliki beberapa bagian dengan arti sebagai berikut:
-Sayap Garuda
Sayap burung Garuda yang sedang merentang melambangkan keadaan siap siaga dalam menghadapi tugas. Hal ini sebagai perwujudan TNI AU yang selalu waspada dan siap siaga melaksanakan tugas menjaga keamanan udara negara.
-Bulu Sayap
Bulu Sayap Garuda tersusun dalam 3 kelompok, yaitu bagian luar 8 helai, bagian tengah 5 helai, dan bagian dalam 4 helai. Jumlahnya adalah 17. Angka 17 tersebut dilambangkan sebagai tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan jumlah bagian luar 8 helai menunjukan tanggal hari proklamasi. Terakhir, bagian tengah dan dalam jika digabungkan akan membuat angka 45. Secara keseluruhan, angka-angka tersebut jika digabungkan akan menjadi 18-8-45.
-Posisi Kepala
Pada awalnya, lambang TNI AU memiliki motto Alae Patriae dengan posisi burung Garuda menoleh ke kanan. Namun, dengan Swa Bhuwana Paksa, posisi kepala Burung Garuda diarahkan ke timur.
Arti filosofisnya adalah timur menunjukan daerah sang surya yang menampakan wajahnya.
2. Pita
Dalam lambang TNI AU, terdapat pita bertuliskan Swa Bhuwana Paksa. Motto tersebut berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Sayap Tanah Air. Dalam hal ini, sayap diartikan sebagai pelindung dan menjadi gambaran untuk TNI AU yang bertugas mewujudkan pertahanan nasional di udara untuk melindungi keamanan, kedaulatan, kemerdekaan, hingga kepentingan NKRI.
3. Anak Panah
Burung Garuda digambarkan sedang mencengkram lima buah anak panah. Dalam maknanya, arti lima anak panah ini merupakan perwujudan lima dasar negara, yaitu Pancasila.
Gambaran tersebut juga bisa diartikan TNI AU dengan alutsista udaranya dalam menjalankan tugas yang selalu berpegang teguh pada lima dasar negara atau Pancasila.
4. Perisai
Perisai bisa diartikan sebagai alat pelindung diri prajurit atau ksatria dalam melaksanakan tugas di pertemputaran. Dalam hal ini, perisai bergambar peta Indonesia tersebut mengandung makna TNI AU sebagai pelindung pertahanan negara. Tugasnya tentu mempertahankan keamanan nasional udara Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Lidah Api
Figur Lidah Api menggambarkan kobaran semangat. Dalam lambang tersebut, ada sekitar 4 dan 5 lidah api di sebelah kanan dan kiri perisai. Angka tersebut memiliki makna tahun 45 yang melambangkan NKRI lahir dalam kancah api perjuangan 45 yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45.
6. Manggar
Dalam upacara adat, kedudukan manggar dianggap sebagai pengganti bunga pinang yang disebut mayang. Kata mayang sendiri memiliki hubungan dengan kata bejo kemayangan yang merujuk pada kondisi keberuntungan.
Dalam lambang Swa Bhuwana Paksa, manggar digambarkan sebagai pelambang kemakmuran serta kesejahteraan bangsa Indonesia.
(bim)