Wow! Pohon Terbesar di Dunia Ternyata Diklaim Ada di Indonesia, Usianya Sudah Ratusan Tahun
Pohon dengan ukuran raksasa ditemukan di wilayah Indonesia. Pohon tersebut diklaim, masuk sebagai pohon terbesar yang ada di dunia. Pohon tersebut merupakan pohon tersebut memiliki nama latin Litsea Spa ta u biasa dikenal dengan nama pohon kayu medang.
Pohon tersebut, diketahui berada di kawasan hutan rakyat di Jorong Ambacang, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dilansir dari Antara, menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA, pohon kayu medang tersebut memiliki tinggi lebih dari 50 meter, dengan diameter mencapai 4.5 meter dan kelilingnya tercatat sebesar 14.5 meter.
Menurut BKSDA setempat, pohon tersebut sudah berusia cukup tua, yaitu lebih dari 562 tahun. Diameter pohon yang berada di Indonesia ini diklaim mengalahkan pohon besar yang ada di dunia. Pohon kayu medang tersebut juga telah bisa disandingkan dengan beberapa pohon besar yang tersebar di beberapa daerah, di dunia.
Salah satu pohon besar di dunia berada di Hutan Waipoua, Selandia Baru. Memiliki diameter 4.4 meter dengan tinggi mencapai 50 meter. Pohon tersebut adalah jenis Agathis atau Pane Mahuta, yang sudah ada sejak 1.250 tahun yang lalu.
Selain di Selandia Baru pohon terbesar juga ada di Taman Nasional Sequoia, yang berada di California. Pohon dengan tinggi lebih dari 80 meter dan memiliki diameter mencapai hingga 11 meter. Pohon yang ada di California ini merupakaan pohon tertua di duniam yang sudah berusia lebih dari 2.000 tahun.
Pohon kayu medang yang berada di Kabupaten Agam tersebut, juga banyak tumbuh diberbagai daerah di Indonesia. Pohon kayu medang terdiri dari 31 genus dengan ribuan spesies. Pohon tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk beberapa hal.
Mengutip penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor atau IPB, pohon kayu medang masuk ke kelas kuat II, sehingga cocok digunakan untuk keperluan structural atau sebagai bahan baku pembuatan mebel atau furniture.
Namun serat kayu medang masuk ke dalam kelas mutu III, sehingga pemanfaatannya kurang cocok jika digunakan sebagai bahan baku kertas bermutu tinggi.