Mengenal Buta Warna Parsial, Gangguan Penglihatan yang Bikin Calon Bintara Gagal Seleksi

Mengenal Buta Warna Parsial, Gangguan Penglihatan yang Bikin Calon Bintara Gagal Seleksi

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 31 Mei 2022 - 12:03
share

Belakangan media sosial dihebohkan dengan curhatan pemuda bernama Fahri Fadillah Nurizky yang gagal mengikuti seleksi pendidikan calon bintara Polri.

Awalnya, pemuda viral itu disebutkan gagal masuk pendidikan Polri karena posisinya \'ditukar dengan siswa yang gagal\'.

Namun Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengungkap penyebab sebenarnya, yaitu karena gangguan penglihatan buta warna parsial yang diderita Fahri.

Berdasarkan surat dari Mabes Polri sebelum para peserta mengikuti pendidikan, ada kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap para peserta yang sudah lulus. Kemudian supervisi yang dipimpin ketua tim menyebutkan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial, jelasnya dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).

Lantas apa itu buta warna parsial dan seperti apa ciri-cirinya?

Mengutip dari WebMD , buta warna merupakan kondisi saat kualitas penglihatan terhadap warna berkurang.

Pengidap kondisi ini akan mengalami kesulitan dalam membedakan warna tertentu. Namun mereka masih dapat melatih diri dalam beradaptasi, sehingga dapat menjalankan aktivitas hariannya dengan normal.

Buta warna sendiri terbagi menjadi beberapa macam, salah satunya adalah buta warna parsial.

Buta warna parsial merupakan gangguan penglihatan di mana penderitanya memiliki pandangan yang berbeda tentang warna serta tidak dapat membedakan beberapa warna tertentu.

Buta warna ini biasanya terjadi ketika salah satu anggota keluarga memiliki kelainan pada fotopigmen, yaitu molekul yang bertugas dalam mendeteksi warna dalam sel-sel pada retina.

Selain karena adanya faktor keturunan, buta warna parsial juga dapat disebabkan oleh paparan zat kimia berbahaya atau cedera fisik pada beberapa area tubuh, seperti mata, saraf penglihatan, bagian otak yang bertugas memproses informasi warna.

Tak hanya itu, katarak dan usia juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami buta warna.

Ciri-Ciri Buta Warna Parsial

 buta warna parsial
Ilustrasi buta warna parsial (Freepik)

Dikutip dari NHS , buta warna parsial akan memiliki ciri dan karakter berupa:

Klasifikasi Buta Warna Parsial

 buta warna parsial
Ilustrasi buta warna parsial (Freepik)

Buta warna parsial juga memiliki dua golongan, yaitu kesulitan membedakan warna pada gradasi merah-hijau, dan sulit membedakan warna biru-kuning.

Penderita kesulitan membedakan warna merah-hijau karena berkurangnya fungsi sel kerucut merah atau kerucut hijau. Buta warna ini sedniri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:

  1. Deuteranopia, yaitu ketika pengidap melihat warna merah menjadi kuning kecoklatan dan warna hijau menjadi krem.
  2. Protanopia, yaitu ketika pengidap melihat warna merah tampak hitam, warna jingga dan hijau akan terlihat kuning, dan sulit membedakan warna ungu dan biru.
  3. Protanomali, yaitu ketika pengidap melihat warna jingga, merah, dan kuning tampak lebih gelap menyerupai warna hijau.
  4. Deuteranomalia, yaitu ketika pengidap melihat warna hijau dan kuning menjadi kemerahan, dan sulit membedakan warna ungu dan biru.

Sementara itu, buta warna biru-kuning terbagi menjadi dua macam, yaitu:

  1. Tritanomali, yaitu ketika pengidap melihat warna biru tampak lebih hijau, serta sulit membedakan kuning dan merah.
  2. Tritanopia, yaitu ketika pengidap melihat warna biru lebih tampak hijau dan warna kuning tampak menjadi ungu atau abu-abu muda.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik