Gejala, Penyebab, hingga Pencegahan, Ini Serba-serbi Tentang Kanker Kulit yang Perlu Kamu Tahu
[Konten memuat gambar yang mungkin bisa membuat kamu kurang nyaman />
Tahukah kamu bahwa kanker kulit merupakan kanker yang paling umum terjadi di Amerika, bahkan di dunia? Yup, menurut laporan data skincancer.org, 1 dari 5 orang Amerika terkena kanker kulit pada usia 70 tahun. Ironisnya lagi, lebih dari 2 orang di Amerika meninggal dunia karena kanker kulit di setiap jamnya. Meski demikian, menurut data juga disebutkan bahwa kanker kulit juga menjadi kanker paling memungkinkan untuk dicegah.
Nah, Mei ini diperingati sebagai Skin Cancer Awareness Month. Oleh karena itu, Beauty Journal akan membagikan informasi seputar kanker kulit yang perlu kamu tahu, mulai dari tanda-tanda, penyebab, hingga upaya pencegahaan yang bisa dilakukan. Yuk, simak!
Tanda atau gejala kanker kulit
Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui lebih dulu bahwa kanker kulit dibagi menjadi 3 jenis utama. Masing-masing jenis kanker kulit ini memiliki tanda-tanda yang juga berbeda. Melansir skincancer.org, berikut 3 jenis kanker kulit paling umum dan tanda-tandanya:
Karsinoma Sel Basal

Sumber: MSD Manuals
Karsinoma sel basal merupakan kanker kulit yang biasanya terjadi di area tubuh yang terpapar sinar matahari, seperti leher atau wajah. Kanker kulit jenis ini ditandai dengan munculnya semacam benjolan mutiara atau lilin, bekas luka berwarna daging atau cokelat seperti lesi (kerusakan pada kulit), serta muncul luka berdarah atau keropeng yang sembuh lalu kambuh kembali.
Karsinoma Sel Skuamosa

Sumber: Healthline
Jenis kedua, karsinoma sel skuamosa juga kerap terjadi pada area tubuh yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, telinga, dan tangan. Melalui data yang ada, orang dengan kulit lebih gelap lebih mungkin mengembangkan jenis karsinoma sel skuamosa pada area yang tidak sering terkena sinar matahari. Tanda-tanda dari kanker kulir jenis ini antara lain muncul nodul merah yang tegas serta lesi datar dengan permukaan bersisik dan berkerak.
Melanoma

Sumber: Verywell Health
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, melanoma dapat berkembang di bagian tubuh mana saja. Kanker ini bisa terjadi di berbagai jenis kulit sekaligus warna kulit. Pada pria, kerap muncul di wajah atau tubuh. Sedangkan pada wanita, jenis kanker ini paling sering berkembang di kaki bagian bawah.
Bahkan, tak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada kulit yang belum terpapar sinar matahari. Nah, pada orang dengan warna kulit lebih gelap, melanoma cenderung terjadi pada telapak tangan atau telapak kaki, atau di bawah kuku jari tangan atau kaki.
Tanda-tanda melanoma ini di antaranya muncul bintik kecokelatan besar dengan bintik-bintik gelap. Lalu dapat juga melalui tahi lalat yang berubah warna, ukuran, rasa, atau tiba-tiba berdarah. Selain itu, tanda lainnya yakni muncul lesi kecil dengan batas tidak teratur dan beberapa bagian yang tampak merah, merah muda, putih, biru, atau biru kehitaman. Lesi yang cenderung terasa sakit ini bisa juga muncul dengan warga gelap pada telapak tangan, telapak kaki, ujung jari atau jari kaki, atau pada selaput lendir yang melapisi mulut, hidung, vagina, atau anus.
--------------------------------------- SPLIT PAGE ---------------------------------------
Penyebab

Pada umumnya, kanker kulit terjadi karena terdapat kesalahan (mutasi) pada DNA sel kulit . Mutasi tersebut kemudian menyebabkan sel tumbuh di luar kendali dan membentuk massa sel kanker. Sebelum itu, kamu perlu mengetahui beberapa sel yang terlibat dalam kanker kulit.
Kanker kulit sendiri sebenarnya dimulai di lapisan atas kulit atau kerap disebut epidermis. Jika bisa digambarkan, epidermis merupakan lapisan tipis yang melindungi sel-sel kulit. Epidermis ini mengandung tiga jenis sel utama:

Sudah bukan rahasia lagi, sebagian besar kerusakan DNA dalam sel-sel kulit tersebut disebabkan oleh radiasi ultraviolet (UV) akibat sinar matahari dan beragam cahaya berbahaya. Meski begitu, tak sedikit juga kasus kanker kulit terjadi pada kulit yang justru tidak terkena sinar matahari. Hal ini kemudian menunjukkan bahwa faktor-faktor lain dapat berkontribusi pada risiko kanker kulit, seperti terpapar zat beracun atau memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan kamu. Nah, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit tersebut meliputi:
--------------------------------------- SPLIT PAGE ---------------------------------------
Pencegahan

Meski menjadi salah satu jenis kanker paling umum, kamu tetap bisa berupaya untuk mencegahnya. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker kulit di antaranya menghindari paparan sinar matahari secara langsung. Terlebih di waktu-waktu tertentu, mulai dari pukul 10.00 hingga 16.00. Cara kedua yang bisa dilakukan tak salah lagi yakni rutin menggunakan dan re-apply sunscreen. Pilih sunscreen dengan broad spectrum, minimal SPF 30. Gunakan setiap hari, bahkan saat berada di dalam ruangan atau mendung sekalipun.
Cara lainnya adalah menggunakan pakaian pelindung, terlebih jika melakukan aktivitas di bawah sinar matahari langsung. Kini sudah ada beberapa perusahaan yang menjual pakaian pelindung khusus. Nah, agar lebih aman, jangan lupakan juga kacamata hitam yang mampu melindungi mata dari sinar UVA dan UVB.
Meski terasa nyaman, namun sebisa mungkin hindari penggunaan tanning bed. Bersyukurnya, di Indonesia tanning bed tak menjadi kebutuhan utama. Lalu, waspada juga dalam menggunakan produk atau skin care yang sensitif akan sinar matahari. Terakhir, kamu bisa mulai melakukan pemeriksaan kulit secara teratur. Tak bermaksud menyebar ketakutan, namun tak ada salahnya untuk memeriksakannya jika terjadi perubahan pada kulitmu, seperti perubahan tahi lalat, bintik-bintik, benjolan, dan tanda lahir.
Dalam Skin Cancer Awaraness Month ini, semoga kita bersama-sama bisa lebih peduli terhadap kesehatan kulit, khususnya menyangkut penyakit kanker kulit, ya!







