Potret Masa Muda Rektor UGM Terpilih Ova Emilia bersama Oppa Korea Yang Jadi Suaminya
Selebritas Maudy Ayunda baru-baru ini mengejutkan publik karena melangsungkan resepsi pernikahan dengan seorang pria asal Korea Selatan, yakni Jesse Choi.
Yang bikin publik kaget, Maudy menikah tanpa memberikan sinyal apapun. Belakangan ia justru sibuk sebagai juru bicara pemerintah untuk Presidensi G-20 yang akan dihelat di Bali pada November mendatang.
Tak ketinggalan, sosok suami Maudy yang merupakan \'oppa Korea\' pun menjadi bahan perbincangan. Hal itu tak terlepas dari gelombang Korea (Korean wave) yang melanda Indonesia selama satu dekade terakhir, yang salah satu dampaknya adalah membuat para perempuan di Indonesia mendambakan bisa punya pasangan orang Korea.
Ngomongin soal oppa Korea, kamu harus tahu bahwa rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) yang baru saja terpilih, Ova Emilia , juga punya suami asal Korea Selatan.
Ova bahkan sudah jatuh hati dan menikah dengan lelaki yang kini menjadi suaminya itu, jauh hari sebelum Korean wave melanda Indonesia.
Nama suami Ova adalah Jang Keun Wong. Belakangan, pria Korea itu punya nama Islami, yakni Abdul Nasir.
32 tahun menjalani pernikahan, bahtera rumah tangga Ova dengan Jang Keun Wong sampai saat ini masih langgeng.
Semoga kami dapat tetap menjaga janji kami di hadapan Illahi untuk tujuan yang mulia bagi sesama. InsyaAllah, tulis Ova pada unggahannya, Agustus 2020, dengan menyertakan foto kebersamaannya dengan sang suami.
Pada 31 Desember 2021, Ova juga membagikan foto masa muda dirinya dengan suaminya dan membandingkannya dengan kondisi mereka saat ini.
Selamat tahun baru 2022.... meninggalkan hari hari suka, duka, pahit, manis yang memberi jejak pengalaman berharga untuk menyongsong hidup dengan harapan baru..... Look at our metamorfosis, tulis Ova.
Profil Ova Emilia
Pererat Hubungan dengan Afsel, KJRI Cape Town Gelar Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia
Dalam pemilihan rektor UGM, Ova mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto dan Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto.
Dalam Rapat Pleno MWA ini, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D. terpilih sebagai Rektor UGM Periode 2022 2027 setelah mendapat suara terbanyak.
Kami sudah melakukan voting, dan hasilnya adalah Prof. Bambang Agus Kironoto memperoleh satu suara, Prof. Deendarlianto tiga suara, dan Prof. Ova Emilia memperoleh 21 suara. Dengan demikian calon rektor terpilih adalah Prof. Ova Emilia, ujar Ketua MWA UGM, Profesor Pratikno, dikutip dari laman UGM.
Ova Emilia merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang juga menjabat sebagai Dekan sejak tahun 2016.
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1964 itu menamatkan pendidikan sarjana di UGM pada tahun 1987, dan kemudian melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia, pada tahun 1990.
Ova menjalani pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada tahun 1996-2000, kemudian S3 Clinical Teaching di University of New South Wales, dan pendidikan dokter subspesialis di UGM pada tahun 2009.
Selain menjadi Dekan, Ova juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak tahun 2018. Penghargaan yang pernah ia terima di antaranya First prize for young gynecologist award tahun 1998 dan SIDA Award tahun 2006.
Ova memiliki berbagai pengalaman menulis buku dan jurnal internasional, serta pengalaman membangun inovasi, advokasi, dan kebijakan. Pada tahun 2012 2020, misalnya, ia membentuk kurikulum bagi dokter untuk pelayanan KB yang menjadi model pelatihan yang diangkat secara nasional dan diterapkan di Fakultas Kedokteran di Indonesia.
Dalam paparan strategi dan program kerja, Ova menguraikan sejumlah strategi, di antaranya memperkuat pendidikan transdisiplin yang mendorong kewirausahaan sosial, kemandirian dan keberagaman, memperkuat pengabdian yang komprehensif dan berkesinambungan untuk penyelesaian permasalahan wilayah dengan melibatkan sivitas akademika dan alumni, serta memperkuat atmosfer kampus yang sehat, ramah lingkungan, berbudaya dan bertanggung jawab secara sosial.