Mengenal DSA, Teknik Fluoroskopi dalam Radiologi Intervensi
JAKARTA, celebrities.id - Digital Substarction Angiography (DSA) merupakan teknik fluoroskopi yang digunakan secara luas dalam radiologi intervensi. Secara umum, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana aliran darah atau pembuluh darah yang divisualisasikan melalui film.
Nama DSA kembali dikenal setelah Eks Komisioner KPU, Viryan Aziz meninggal dunia akibat pembuluh darah pecah dan sempat dirawat ke rumah sakit sebelum meninggal.
Melansir dari berbagai sumber pada Sabtu (21/5/2022), DSA merupakan metode memvisualkan pembuluh darah dengan menyemprotkan zat kontras (iodine) agar bisa dideteksi oleh alat X-ray. Namun ada banyak indikasi untuk angiografi atau DSA semakin diminati.
Diketahui, hal itu terus meningkat sejak radiologi intervensional terbukti berhasil menggantikan banyak prosedur vaskular terbuka. Contoh yang menonjol meliputi:
- perbaikan aneurisma endovaskular
- angioplasti balon arteri
- stenting arteri
- embolisasi endovaskular
- trombektomi
Melansir dari Eka Hospital, tujuan DSA ada dua yaitu
1. Diagnostik
Guna mendeteksi kelainan pembuluh darah, vaskularisasi tumor, dll. Pasien hanya perlu melakukan persiapan berupa puasa empat jam, pengecekan Hb dan leukosit, fungsi ginjal dan hati.
Bagi pasien diabetes mellitus (DM) disarankan sebaiknya menghentikan pemakaian obat sehari sebelum tindakan DSA.
2. Terapeutik
Sebuah tindakan pengobatan abnormalitas pada pembuluh darah dengan cara memasukkan obat, alat, maupun implan pada pembuluh yang dituju. Di mana DSA juga sebagai terapi pelengkap bagi pasien sebelum operasi.
Kemudian, efek samping DSA dianggap sangat minim berisiko bagi pasien. Namun, risiko yang timbul bisa saja seperti kemungkinan pergesekan pembuluh dengan kateter, atau robeknya pembuluh darah.