Mengenal Ciri-ciri Leukemia pada Anak, Para Orang Tua Wajib Tahu Gejala Ini

Mengenal Ciri-ciri Leukemia pada Anak, Para Orang Tua Wajib Tahu Gejala Ini

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 15 Mei 2022 - 18:59
share

JAKARTA Mengenal ciri-ciri Leukimia pada anak tidaklah sulit. Sebab, gejalanya bisa dideteksi sejak dini, namun kerap disepelekan karena hampir mirip seperti sakit pada umumnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap ciri-ciri atau gejalanya yang bisa diketahui sejak dini oleh para orang tua. Dengan melihat sejumlah perubahan di bagian fisik anak, antara lain:

* Pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurun.* Kejang sampai penurunan kesadaran.* Pembesaran testis dengan konsistensi keras.* Nyeri tulang pada anak.* Perdarahan kulit (petekie, hematom) dan atau perdarahan spontan (epitaksis, perdarahan gusi).* Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.* Demam tanpa sebab yang jelas.

Ada yang perlu diwaspadai terhadap ciri-ciri anak yang diketahui sudah dapat berdiri dan berjalan, namun tiba-tiba maunya di gendong saja (tidak mau berdiri dan jalan lagi). Bisa jadi salah satu gejala dari leukemia.

"Leukemia adalah kanker yang paling umum pada anak-anak dan remaja, terhitung hampir 1 dari 3 kanker sebagian besar leukemia anak-anak adalah leukemia limfositik akut (ALL).

Sebagian besar kasus yang tersisa adalah leukemia myeloid akut (AML). Leukemia kronis jarang terjadi pada anak-anak," bunyi keterangan dalam website resmi, dikutip Minggu (15/5/2022)

Sementara, Cleveland Clinic mengungkap bahwa jumlah kasus leukemia yang didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahun adalah sekitar 14 per 100.000 pria dan wanita atau 61.000 kasus baru per tahun.

Leukemia merupakan kanker paling umum kesepuluh menurut kasus baru yang didiagnosis setiap tahun, sebab menyumbang 3,5% dari semua kasus kanker baru di Amerika Serikat.

Lebih lanjut, leukemia sering dianggap sebagai penyakit anak-anak, namun sebenarnya lebih banyak menyerang orang dewasa.

Bahkan, kemungkinan terkena kanker meningkat seiring bertambahnya usia, paling sering didiagnosis berusia 65 hingga 74 tahun.

(hri)

Topik Menarik