OCD Adalah Penyakit Apa? Berikut Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Seiring perkembangan zaman, banyak orang yang sudah mulai melek dengan gangguan kesehatan mental, salah satunya yaitu OCD.
Namun, penyakit OCD tidak bisa ditentukan hanya dengan mengetahui penyebab dan gejala-gejala yang muncul.
Seseorang yang beranggapan dirinya menderita OCD, disarankan menemui dokter untuk pemeriksaan fisik, psikologis, dan laboratorium.
Lantas, sebenarnya apa itu OCD dan bagaimana gejala penyakit ini serta pengobatannya? Simak ulasan Indozone di bawah ini.
Apa Itu OCD?
OCD adalah kepanjangan dari Obsessive-Compulsive Disorder , yang artinya gangguan obsesif kompulsif dan termasuk sejenis gangguan mental.
Penyakit OCD berpusat pada pikiran, karena penderitanya memiliki pemikiran yang terus-menerus datang (obsesif) sehingga menyebabkan kecemasan.
Akibatnya, penderita OCD akan terdorong melakukan tindakan yang berulang-ulang (kompulsif) untuk mengurangi kecemasan tersebut.
Sebagai contoh, seseorang yang menyentuh permukaan kotor pada umumnya akan mencuci tangan sekali saja.
Namun, pengidap OCD justru bisa mencuci tangan sampai berkali-kali, karena terlalu cemas terhadap kotoran yang menempel di tangannya.
Pikiran dan tindakan tersebut sebenarnya berada di luar kendali, sehingga pengidap tidak berdaya untuk menghentikannya.
Faktor Penyebab OCD
Penyebab penyakit OCD sampai sekarang belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang berpotensi mengidap OCD:
Gejala OCD
Penderita OCD dapat memiliki gejala obsesif dan kompulsif, atau bahkan gabungan antara keduanya.
Adapun sejumlah gejala OCD yang paling umum terjadi yakni sebagai berikut:
Beberapa penderita penyakit OCD juga mengalami gangguan tic secara motorik maupun vokal.
Tic motorik adalah gerakan yang mendadak, sebentar, dan berulang seperti mata berkedip, wajah meringis, bahu naik, kepala atau bahu menyentak.
Tic vokalis adalah suara yang berulang-ulang seperti suara membersihkan tenggorokan, atau mengendus.
Pengobatan OCD
Pengobatan OCD dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu terapi obat-obatan dan psikoterapi, atau kombinasi keduanya.
Psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif, merupakan terapi yang efektif untuk penderita OCD, baik dewasa maupun anak-anak.
Sedangkan obat-obatan yang digunakan adalah golongan serotonin reuptake inhibitors (SRIs) dan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), antara lain:
Semua obat tersebut harus dalam pengawasan dokter spesialis kejiwaan, dan tidak dapat dikonsumsi secara bebas.
Demikianlah penjelasan mengenai penyakit OCD adalah gangguan mental, beserta penyebab, gejala, dan pengobatannya. Semoga bermanfaat!