Benarkah Kentang Berwarna Hijau Berbahaya untuk Dikonsumsi oleh Manusia? Ini Faktanya!

Benarkah Kentang Berwarna Hijau Berbahaya untuk Dikonsumsi oleh Manusia? Ini Faktanya!

Gaya Hidup | indozone.id | Minggu, 10 April 2022 - 19:56
share

Kentang dianjurkan untuk disimpan di tempat yang terang dan hangat, sebab umbinya dapat mendeteksi bahwa kentang mungkin berada di lokasi tumbuh yang cocok dan siap untuk bertunas.

Di samping itu, produk klorofil yang meningkat dapat perlahan-lahan mengubah warna kulit kentang dan akhirnya beberapa bagian di dalam kentang dapat berubah menjadi hijau.

Klorofil adalah bahan kimia yang tidak berbahaya, kehadirannya di dalam kentang menunjukkan bahwa umbi-umbian juga telah meningkatkan produksi glikoalkaloid yang dikenal sebagai solanin.

Solanin melindungi kentang dan tanaman lain dalam keluarga Solanaceae dari herbivora dan berfungsi untuk mengawetkan kentang yang bertunas dari mulut hewan yang lapat.

Sementara itu, solanin dianggap sebagai racun saraf dan jika konsumsi oleh manusia dapat menyebabkan mual serta sakit kepala.

Tidak hanya itu saja, solanin juga dapat menyebabkan masalah neurologis yang serius dan bahkan kematian jika cukup banyak dikonsumsi.

Dilansir Encyclopedia Britannica , sebuah studi menunjukkan bahwa kentang hijau penuh 16 ons (450 gram) sudah cukup untuk membuat orang dewasa merasakan sakit.

Memasak kentang hijau tidak akan menghancurkan toksin solanin, jadi bagian hijau kentang harus dibuang seluruhnya.

Maka dari itu, kentang hijau sebaiknya tidak disajikan kepada anak-anak, yang tubuhnya lebih kecil membuat mereka lebih rentan terhadap keracunan.

Untuk mengurangi risikonya, kentang harus disimpan di tempat gelap yang sejuk, dan jika ragu karena sudah berubah warna menjadi hijau maka lebih baik dibuang.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik