AS Jatuhkan Sanksi terhadap Perusahaan Pertambangan Berlian Terbesar Dunia
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, kali ini menargetkan perusahaan milik negara, termasuk salah satu perusahaan pertambangan terbesar di dunia dan perusahaan pembuat kapal tersohor Rusia.
Departemen Keuangan dan Luar Negeri AS mengumumkan sanksi baru pada hari Kamis. Mereka mengatakan sanksi tersebut ditargetkan untuk perusahaan pertambangan Alrosa Rusia dan United Shipbuilding Corporation, mengutip serangan militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Sanksi ini akan terus memberikan tekanan pada entitas utama yang memungkinkan dan mendanai perang Rusia yang tidak beralasan, kata pejabat senior Departemen Keuangan Brian Nelson, yang dikutip RT, Jumat (08/04/2022). Nelson juga berjanji untuk melanjutkan upaya untuk membatasi akses Kremlin ke aset-asetnya.
Alrosa adalah operasi penambangan berlian terbesar di dunia berdasarkan volume, dan bertanggung jawab atas sekitar 90% dari kapasitas produksi berlian Rusia, dengan total ekspor lebih dari US $4,5 miliar tahun lalu saja. Perusahaan pertambangan tersebut sebelumnya diidentifikasi sebagai kandidat potensial untuk sanksi di bawah perintah eksekutif yang dikeluarkan sedikit lebih dari satu tahun yang lalu.
Sementara itu, United Shipbuilding Corporation, dikatakan memproduksi hampir semua kapal perang Rusia dan dihukum secara terpisah oleh Departemen Luar Negeri bersama 28 anak perusahaan dan delapan orang di dalamnya.
Akibatnya, semua properti yang berbasis di AS milik kedua perusahaan dan anak perusahaan mereka akan disita, Departemen Keuangan melanjutkan, dan mencatat bahwa warga Amerika juga akan dilarang melakukan bisnis dengan entitas yang ditargetkan dalam sanksi ini.
Langkah-langkah tersebut mengikuti serangkaian sanksi baru-baru ini terhadap Moskow dari pemerintahan Biden dan barisan panjang sekutu Barat, yang dirancang untuk "melumpuhkan" dan "mengisolasi" ekonomi Rusia. Sebelumnya pada hari Kamis, Uni Eropa memberikan suara untuk embargo penuh pada energi Rusia, meskipun resolusi yang tidak mengikat dapat memungkinkan beberapa negara anggota untuk menghindari hukuman, yaitu negara-negara yang tetap bergantung pada minyak, batu bara, atau gas Rusia. Proposal tersebut lolos dengan suara 513-22, dengan 19 abstain.
Washington sebelumnya memberlakukan larangan langsung terhadap impor batu bara, gas, dan minyak Rusia, dengan Gedung Putih menyatakan bahwa AS harus mengurangi ketergantungan kolektifnya pada energi Rusia dan menjaga tekanan yang meningkat pada Presiden Vladimir Putin. Larangan itu dikodifikasikan oleh anggota parlemen pada hari Kamis dalam dua suara terpisah.
Harga saham Alrosa anjlok lebih dari 6% di Bursa Moskow pada pukul 07:00 GMT pada hari Jumat, data perdagangan menunjukkan, seperti diberitakan RT.