Masjid Tertua di Belgia Ini Dulunya Hadiah untuk Raja Arab Saudi
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Belgia adalah negara yang mayoritas Muslimnya paling tinggi dari seluruh negara di benua Eropa. Islam di Belgia adalah agama terbesar ketiga setelah Katolik dan Ireligius. Berdasarkan data dari NationMaster, sekitar 6 persen warga Belgia adalah Muslim.
Dengan mayoritas penduduk muslim yang cukup tinggi, terdapat akomodasi keperluan beribadah umat muslim yaitu Grand Mosque of Brussels atau Masjid Agung Brussels. Dalam bahasa Prancis, masjid agung disebut juga dengan La Grande Mosquee.
Masjid agung ini terletak di pusat kota Brussels, Cinquantenaire. Masjid yang berdiri megah dengan gaya arsitektur unik ini juga memiliki catatan sejarah yang menarik.
Bangunan La Grande Mosquee ini dulunya adalah sebuah museum dan paviliun pameran kebudayaan negara-negara timur. Bangunan hasil rancangan arsitek Ernest Van Humbeek ini telah berdiri sejak 1897 silam.
Kemudian pada 1967, Raja Baudouin yang saat itu memerintah di Belgia secara resmi memberikan gedung ini sebagai hadian untuk Raja Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdul Aziz, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Belgia.
Sejak saat itu, bangunan kuno ini dialih fungsi menjadi tempat beribadah bagi umat muslim di Belgia.
Arsitektur bangunan Masjid Agung Brussels ini masih sangat terjaga. Terdapat halaman masjid di mana pengunjung dapat duduk bersantai atau sebagai tempat bermain bagi anak-anak.
Bagian dalam masjid juga dihiasi dengan dekorasi gaya Eropa kuno yang membuatnya terlihat antik.
Masjid Agung Brussels ini menjadi yang tertua di Belgia. Selain digunakan sebagai tempat beribadah, masjid ini juga digunakan sebagai Pusat Kebudayaan Islam yang menyediakan kursus bahasa Arab dan ajaran Islam lainnya.
Masjid ini dapat menampung hingga 5.000 jamaah. Setiap harinya, masjid agung ini ramai dikunjungi oleh para jamaah yang hendak beribadah.
Terutama ketika dua hari besar Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, serta bulan Ramadan masjid ini selalu dipenuhi oleh para jamaah.