Fakta Penting: Apakah Benar Cahaya Dianggap Sebagai Polusi, Bukan Keindahan?
Saat mendengar kata polusi, tentu orang-orang akan memikirkan tentang bahan kimia yang dimasukkan ke tempat yang tidak seharusnya, misalnya seperti pupuk, pestisida, asap diesel, sampah plastik dan lainnya.
Polusi sering digambarkan sebagai penambahan zat atau bentuk energi apapun ke lingkungan pada tingkat yang lebih cepat daripada yang diurai, didaur ulang, atau disimpan dalam bentuk yang tidak berbahaya.
Lantas, apakah benar polusi cahaya masuk dalam daftar polusi dan bukan dianggap sebagai keindahan? Berikut fakta pentingnya.
Dilansir Encyclopedia Britannica , polusi cahaya adalah cahaya buatan yang tidak diinginkan atau berlebihan. Dorongan pertama disebut sebagai gangguan, karena mungkin tampaknya tidak sama dengan polusi udara dan air.
Namun, karena polusi cahaya menyebarkan energi, dan energi ini mengganggu lingkungan, hal itu dapat dianggap sebagai bentuk polusi. Polusi cahaya mempengaruhi lingkungan manusia dalam beberapa cara. Mungkin yang paling terlihat adalah bahwa malam tidak terlalu gelap seperti biasanya.
Cahaya langit kolektif dari lampu jalan, lampu rumah, lampu gerbong, dan pencahayaan interior mencerahkan langit malam dan membuat bintang lebih sulit dilihat.
Paradoksnya, penerangan malam hari buatan juga dapat membuat melihat hal-hal di permukaan tanah menjadi lebih sulit, seperti yang dapat dibuktikan oleh siapa pun yang pernah terpesona oleh sorotan lampu depan mobil.
Masalah lainnya, cahaya juga dapat mengganggu siklus tidur, sehingga orang-orang di daerah yang tercemar oleh cahaya perkotaan dalam mengalami gangguan ritme sirkadian normal mereka.
Silau dari lampu sorot tetangga yang terang dapat membangunkan orang dari tidur mereka, dan cahaya yang salah arah dari tempat parkir komersial serta lampu jalan terdekat juga dapat memengaruhi pola tidur.
Untungnya, mengurangi polusi cahaya mungkin lebih mudah daripada mengurangi bentuk polusi lainnya. Di beberapa daerah, cahaya langit perkotaan dapat dikurangi hanya dengan mematikan lampu saat tidak diperlukan atau dengan menghilangkannya dari tempat-tempat tertentu sama sekali.
Di area lain, mengurangi polusi cahaya mungkin melibatkan perubahan fisik pada sumber cahaya itu sendiri, seperti dengan menambahkan perlengkapan pelindung (disebut luminer pemutus) ke sistem pencahayaan untuk memfokuskan cahaya di tempat yang dibutuhkan.