BJ Editors: Rayakan Bulan Film Nasional dengan Film Indonesia Favorit Sepanjang Masa

BJ Editors: Rayakan Bulan Film Nasional dengan Film Indonesia Favorit Sepanjang Masa

Gaya Hidup | journal.sociolla.com | Kamis, 31 Maret 2022 - 17:48
share

Tahukah kamu, jika bulan Maret tepatnya 30 Maret ditetapkan sebagai Hari Film Nasional. Mundur ke beberapa puluh tahun yang lalu, di mana pada 30 Maret 1950 adalah pertama kalinya sebuah film diproduksi oleh perusahaan Indonesia dan disutradarai oleh orang Indonesia. Saat ini perkembangan film Indonesia sudah semakin berkembang pesat. Meski demikian, pasti kamu punya satu film Indonesia yang menjadi favorit sepanjang masa. Yup , sama seperti tim editorial Beauty Journal. Kali ini mereka akan membagikan apa saja film favorit mereka selama ini. Simak satu per satu, yuk!

Marisha

film-indonesia-favorit

Kalau ditanya apa film Indonesia favorit, jawabannya adalah Catatan Akhir Sekolah dan 30 Hari Mencari Cinta . Alasannya, dua film ini tayang saat saya ada di masa transisi dari anak-anak menuju remaja. Di masa itu, sebagai anak-anak, saya memimpikan punya masa muda yang seru dan menyenangkan seperti kedua film tersebut. Dan setelah saya tonton lagi di usia dewasa, meskipun cerita yang ada di kedua film itu enggak saya alami, setidaknya membuat aku melihat kembali bagaimana pola pikir saya saat anak-anak dulu. Agak berat ya, hehehe!

Anyway , Catatan Akhir Sekolah dibintangi Vino Bastian, Ramon Y Tungka, dan Marcell Chandrawinata. Film ini bercerita tentang tiga orang remaja SMA yang punya impian menjadi film maker dengan membuat film dokumenter sekolah. Namun, masing-masing dari mereka punya kesibukan dan masalahnya sendiri yang membuat film dokumenternya terancam gagal. Sedangkan 30 Hari Mencari Cinta dibintangi Nirina Zubir, Dinna Olivia, dan Maria Agnes. Film yang tayang pada 2003 ini berkisah tentang tiga sahabat yang tinggal di satu rumah bersama dan bertaruh mendapatkan pacar dalam waktu 30 hari. Ceritanya yang kocak sekaligus punya pesan moral tentang persahabatan menjadi daya tarik film besutan sutradara Upi ini. Ditambah Sheila on 7 sebagai pengisi soundtrack , membuat film ini punya memori khusus dalam ingatan saya.

Magda

film-indonesia-favorit

Sejauh ini film Indonesia yang menjadi favorit saya ada 2, pertama Pengabdi Setan dan yang kedua adalah Yowis Ben . Alasan memilih Pengabdi Setan sendiri karena menurut saya alur cerita dari film genre horor ini cukup segar, yakni tentang kultus pemuja setan. Setahu saya, belum banyak film horor yang mengangkat tema tersebut. Film ini juga menyuguhkan adegan jumpscare yang tak terduga, bahkan akhir ceritanya pun cukup membuat saya terperanga.

film-indonesia-favorit

Sedangkan alasan memilih Yowis Ben menjadi film kedua favorit saya, karena film komedi remaja ini menyuguhkan cerita yang ringan, dan berhasil membuat para penonton terbahak-bahak. Meski begitu, menurut saya film yang dibintangi Joshua Suherman ini tetap memberi pelajaran untuk penontonnya.

Film ini juga unik karena memilih menggunakan logat jawa timuran yang medok . Kebetulan saya sendiri lahir dan besar di Surabaya, jadi ketika mendengarkan dialog antar pemainnya saya jadi bernostalgia dengan masa-masa saat masih tinggal di Surabaya.

--------------------------------------- SPLIT PAGE ---------------------------------------

Ochi

film-indonesia-favorit

Bila ditanya Film Indonesia Favorit sepanjang mata, jawaban saya selain Ada Apa Dengan Cinta? yang sempat saya tuliskan di artikel BJ Editor\'s sebelumnya adalah film 5CM . Yup, film yang dibintangi Herjunot Ali, Fedi Nuril serta Raline Shah tersebut sampai sekarang masih saya tonton berulang-ulang sampai sekarang. Beruntungnya film tentang pendakian ke Gunung Semeru tersebut bisa ditonton melalui platform Netflix. Sewaktu tayang di layar lebar, saya ikut menonton film tersebut bioskop bersama sahabat. Waktu itu memang film ini bikin orang-orang booming mendaki gunung. Namun yang jadi perhatian saya adalah cerita persahabatan karakter-karakter yang ada di dalam film ini.

Selain punya kisah persahabatan yang bisa dibilang mirip dengan mereka sehingga relate banget (hehe), saya juga suka cara DOP ( Director of Photography ) mengambil angle gambar yang saat itu saya saksikan di bioskop karena amat sangat memanjakan mata. Terutama saat mereka berangkat untuk melakukan perjalanan mendaki Semeru. Meski banyak yang bilang kalau film ini narasi dan chemistry antar pemainnya kurang maksimal, namun untuk saya hal tersebut sangat dimaafkan karena banyak aspek lain dalam film ini yang layak untuk diapresiasi.

Levy

film-indonesia-favorit

Dari semua film yang dibintangi oleh Reza Rahadian, Twivortiare menjadi salah satu yang paling saya suka. Terlepas dari Reza yang menjadi pemeran utamanya, saya suka film ini karena mampu menyajikan kisah romantis yang berhasil menguras emosi penontonnya. Bahkan, saat menonton film ini saya sampai terbawa suasana, lho. Secara garis besar, film ini berisi banyak konflik yang seakan memberi pemahaman bahwa kehidupan rumah tangga enggak selalu berjalan indah. Selain itu, film adaptasi novel karya Ika Natassa ini juga memberikan banyak pelajaran penting tentang pernikahan, mulai dari cara menghadapi perbedaan antara pasangan, menghadapi rasa bosan, hingga cara meredam emosi dan ego bersama pasangan.

Well , bagi yang ingin berumah tangga atau mungkin sudah berumah tangga dan ingin melihat sisi lain tentang pernikahan, menurut saya film ini salah satu yang menarik untuk disaksikan. Oh iya, berbicara soal akting di sini penampilan Reza bersama Raihaanun pun tak perlu diragukan lagi, karena keduanya mampu menjalin chemistry dengan baik.

Lintang

film-indonesia-favorit

Sebelumnya, saya sudah pernah menyebutkan salah satu film Indonesia favorit pada artikel Beauty Journal Agustus tahun lalu. Pilihan tersebut jatuh pada film Petualangan Sherina (2002) yang memberi banyak memori pada kehidupan masa kecil saya. Tak hanya Petualangan Sherina , saya juga sangat menyukai film Indonesia berjudul 3 Hari untuk Selamanya (2007) yang sama-sama digarap oleh sutradara kenamaan, Riri Riza. Sebenarnya, saya sendiri merasa cukup telat mengetahui dan menonton film ini pada saat kuliah. Well , pada waktu peluncurannya di tahun 2007, saya masih duduk di bangku SD. Sementara itu, film ini memiliki rating dewasa.

Lantas, ada beberapa hal yang membuat 3 Hari untuk Selamanya menjadi salah satu film Indonesia favorit saya. Tapi jika ditanya alasan paling kuat yang mendorong saya untuk menonton film ini jujur saja karena deretan nama pemainnya, yaitu Nicholas Saputra dan Adinia Wirasti. Dari segi cerita pun sebenarnya cukup sederhana yakni tentang kisah percintaan terlarang dari kedua karakter utama. Tapi cerita yang sederhana tersebut menurut saya berhasil dikemas dengan apik, melalui kejadian-kejadian dalam perjalanan 3 hari menuju Jogja hingga penggambaran kehidupan remaja ibu kota. Jika tertarik dan belum sempat menontonnya, film 3 Hari untuk Selamanya ini ada di Vidio.com, ya!

Vio

Cukup sulit jika harus memilih satu film favorit sepanjang masa. Karena bagi saya, setiap genre punya pemenangnya masing-masing. Hehe. Tapi saya akan coba bercerita film yang sangat berkesan bagi saya, Pintu Terlarang dan 27 Steps of May . Kedua film ini punya genre yang sangat bertolak belakang. Mulai dari Pintu Terlarang, yang jadi film besutan Joko Anwar paling saya suka. Film ini bercerita tentang misteri di balik kehidupan seorang pematung terkenal bernama Gambir. Tak sederhana kedengarannya, karena film ini punya banyak plot twist yang sukses membuat kepala cenat-cenut. Tidak hanya itu, banyak dari cinephil yang kemudian mengumpulkan kepingan clue dan teori dari setiap film Joko Anwar, membuat saya jadi re-watch terus menerus karena penasaran.

film-indonesia-favorit

Terakhir, 27 Steps of May . Jika ditanya kenapa memilih film ini, jawaban sederhananya adalah karena film ini cukup traumatis bagi saya. Well , saya memang selalu lemah dengan cerita ayah dan anak. Makanya, film ini rasanya terasa dekat dan relevan. Tapi, jangan takut untuk menontonnya, karena akting Raaihanuun dan Lukman Sardi benar-benar next level . Tidak banyak dialog, namun pesan dari film ini tetap tersampaikan. Jangan lupa siap-siap tisu, ya!

Itu dia deretan film Indonesia yang jadi favorit tim editorial Beauty Journal, kalo kamu punya film favorit apa? Sekali lagi, selamat Hari Film Nasional!

Sumber Foto

Topik Menarik