Moms Wajib di Hindari, Ini Pola Asuh yang Bikin Anak Jadi Nggak Sabaran
Moms pasti sering bingung, kok si Kecil sering memaksa semua yang diinginkan dan harus terpenuhi hari ini juga. Kenapa ya si kecil cenderung jadi nggak sabaran?
Nah, hal ini sudah menjadi tugas moms untuk bisa melatih anak jadi lebih sabar. Kesabaran ini juga sangat erat hubungannya dalam kesuksesan anak dengan lingkungan sosialnya lho, moms.
Dengan dilatih sikap bersabar, anak akan paham bahwa nggak selamanya apa yang ia inginkan atau harapkan akan terjadi saat itu juga. Namun, sesekali biarkan anak menghadapi masalah dan merasa kesulitan, berikan ia kesempatan untuk berusaha. Jangan terlalu sering dibantu, karena membuatnya jadi anak tidak sabaran nantinya.
Mungkin moms juga pernah terjadi anak sering nggak sabar, gampang marah dan sulit diminta menunggu antrian? Nah, salah satu hal yang memicu kondisi ini yaitu pola asuh di rumah moms. Dikutip dari Instagram polaasuh.id .
1. Cepat memberi bantuan saat anak kesulitan . Sesekali biarkan anak mencari solusi saat sedang menghadapi masalah. Jika terus dibantu, anak nggak belajar bagaimana bersabar dan menjadi tangguh secara mental. Seiring bertambahnya usia, anak juga tidak siap menghadapi masalah yang ada nantinya.
2. Jarang diizinkan main di luar rumah . Saat berada di luar rumah dan berinteraksi dengan teman sebaya, anak belajar bersosialisasi sekaligus bersabar. Misalnya, mengantri main ayunan di taman atau persotan. Anak juga belajar mengendalikan emosinya saat sedang bermain di luar rumah, tepatnya saat tidak ada campur tangan orang tua.
3. Tidak konsisten dengan aturan . Ketika menetapkan sebuah aturan di rumah, Moms dan Ayah perlu konsisten. Jika orang tua mudah luluh dan berubah-ubah, anak jadi bisa \'memanfaatkan\' kesempatan. Akibatnya, ia jadi semakin sulit diatur dan tidak sabaran.
4. Tidak membatasi waktu main gadget . Bermain gadget tidak memberi anak kesempatan untuk berinteraksi dua arah. Dalam jangka panjang, ini bisa membuatnya frustasi, tidak sabar dan sulit diatur. Pemakaian gadget berlebihan juga membatasi interaksi sosial anak dengan lingkungan sekitar, termasuk keluarga dan teman.
SBY Soroti Masalah di Proliga 2025: Gaji Pemain Asing dan Penurunan Jumlah Klub Jadi Fokus
Biarkan si kecil berusaha dan menikmati proses dalam mencapai sesuatu. Moms dan Ayah bisa mendampinginya, tetapi tak perlu \'terjun langsung\' setiap waktu, ya...